Mohon tunggu...
Ris Socious
Ris Socious Mohon Tunggu... Editor - Freelance

Peminat Masalah Sosial dan Gaya Hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosiologi Industri Sebagai Refleksi Kehidupan Masyarakat Kota

31 Oktober 2013   22:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:45 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kajian tentang masyarakat menarik diperbincangkan dan akan selalu bersifat dinamis, dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi/industri didalamnya.

Secara historis perkembangan masyarakat hari ini berawal ditandainya revolusi industri di Inggris dan revolusi politik yang terjadi di Prancis. Revolusi industri yang terjadi di inggris yang pada awalnya menggunakan alat produksi yang bersifat primitif/tradisional beralih secara modern kapitalis. Begitupun dengan adanya revolusi politik yang menerapkan sistem monarki absolut menjadi republik demokratis.

Berbicara tentang sosiologi industri berarti tidak terlepas dengan adanya fenomena sosial yang menyangkut tentang hiruk pikuk di kehidupan masyarakat perkotaan. Kehidupan masyarakat yang ada di perkotaan tumbuh secara dinamis, karena banyaknya lahan pekerjaan yang ada yang menjanjikan daripada masyarakat yang ada di pedesaan.

Masyarakat perkotaan yang selalu identik dengan kesibukan diri untuk bekerja “time is money” yakni waktu adalah uang, individualis, sifat gotong royong “altruisme” yang mulai berkurang, konsumerisme tingkat tinggi yang serba instan, ruang sosial yang mulai hilang dengan dibangunnya pusat perbelanjaan seperti mall, supermarket, hipermarket, dll. Seperti itulah gambaran dan refleksi kehidupan masyarakat urban.

Kiranya perlu menata hati dan pikiran agar tidak terjadi kontroversi hati, hehe...korban vicky... agar tidak terbentuk menjadi manusia robot dan hidup penuh tekanan diri “stress” dibutuhkan katup penyelamat dan pengendalian diri sebagai nutrisi jiwa terutama bagi pemimpin bangsa ini, agar terhindar dari segala godaan yang ada, hehe...

Seperti yang dikemukan Ary Ginanjar ada 3 bentuk kecerdasan yang ada pada manusia intelektual, spiritual, dan emosional. Manusia terkadang lupa diri tentang jiwa dan spiritualnya yang dimiliki. Teringat dosen saya yang pernah berkata : sebaik-baik pekerjaan dan jabatan yang kita sandang haruslah menyempatkan diri untuk beribadah kepadanya. Selain itu, manusia pula butuh sense of humor agar mengembalikan sel-sel yang ada dalam tubuh agar bisa aktif kembali. Hahaha.......!!!

Tulisan ini kubuat untuk terhindar dari kevakuman dalam menulis dan ini kusampaikan kepada Mahasiswa Sosiologi Unismuh Makassar, dalam mata kuliah Sosiologi Industri.

31-10-13



Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun