MALANG -- Tim peneliti dari MAN 1 Kota Malang berhasil menciptakan terobosan dalam pengelolaan limbah dan plastik ramah lingkungan. Inovasi yang dinamai BATIC (Biodegradable Tobacco-based Plastic with Urease Enzyme) ini mengubah limbah batang tembakau (Nicotiana tabacum) menjadi plastik biodegradable yang tidak hanya cepat terurai tetapi juga mampu menyuburkan tanah.
BATIC pada dasarnya adalah plastik biodegradable---plastik yang dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme. Namun, yang membedakannya dari bioplastik pada umumnya adalah bahan baku dan fungsinya yang revolusioner. Bahan bakunya berasal dari limbah batang tembakau (Nicotiana tabacum), yang setelah masa panen seringkali dibakar atau dibuang begitu saja, menimbulkan masalah baru. Tim peneliti MAN 1 Kota Malang melihat potensi besar dalam limbah ini. Dengan kandungan selulosa yang tinggi pada batang tembakau, membuat tembakau memiliki potensi bioplastik yang kokoh.
Bagaimana tepatnya BATIC menyuburkan tanah? Rahasianya ada pada kerja enzim urease. Enzim ini berperan sebagai katalisator yang mempercepat reaksi hidrolisis urea ((NH)CO) di dalam tanah menjadi amonia (NH) dan karbon dioksida (CO). Amonia kemudian akan diubah oleh bakteri tanah menjadi nitrat (NO-), yang merupakan bentuk nitrogen yang mudah diserap oleh akar tanaman.
Kedepannya, tim peneliti MAN 1 Kota Malang berharap agar BATIC dapat menarik minat berbagai pihak, baik dari kalangan industri, pemerintah, maupun investor, untuk bersama-sama mengembangkan inovasi ini menuju produksi massal. Dengan demikian, terobosan cemerlang ini tidak hanya berhenti di ruang laboratorium, tetapi dapat menjadi solusi konkret yang membawa dampak positif bagi pertanian dan lingkungan Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI