Mohon tunggu...
Riset Magesa
Riset Magesa Mohon Tunggu... Peneliti

Penggemar karya tulis ilmiah, FORCE RISET MAGESA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

MAN 1 Kota Malang Luncurkan Inovasi Plastik Biodegradable dari Limbah Tembakau yang Bisa Menyuburkan Tanah

7 Oktober 2025   00:38 Diperbarui: 7 Oktober 2025   00:38 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto penelitian di laboratorium (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2025)

MALANG -- Tim peneliti dari MAN 1 Kota Malang berhasil menciptakan terobosan dalam pengelolaan limbah dan plastik ramah lingkungan. Inovasi yang dinamai BATIC (Biodegradable Tobacco-based Plastic with Urease Enzyme) ini mengubah limbah batang tembakau (Nicotiana tabacum) menjadi plastik biodegradable yang tidak hanya cepat terurai tetapi juga mampu menyuburkan tanah.

BATIC pada dasarnya adalah plastik biodegradable---plastik yang dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme. Namun, yang membedakannya dari bioplastik pada umumnya adalah bahan baku dan fungsinya yang revolusioner. Bahan bakunya berasal dari limbah batang tembakau (Nicotiana tabacum), yang setelah masa panen seringkali dibakar atau dibuang begitu saja, menimbulkan masalah baru. Tim peneliti MAN 1 Kota Malang melihat potensi besar dalam limbah ini. Dengan kandungan selulosa yang tinggi pada batang tembakau, membuat tembakau memiliki potensi bioplastik yang kokoh.

Bagaimana tepatnya BATIC menyuburkan tanah? Rahasianya ada pada kerja enzim urease. Enzim ini berperan sebagai katalisator yang mempercepat reaksi hidrolisis urea ((NH)CO) di dalam tanah menjadi amonia (NH) dan karbon dioksida (CO). Amonia kemudian akan diubah oleh bakteri tanah menjadi nitrat (NO-), yang merupakan bentuk nitrogen yang mudah diserap oleh akar tanaman.

Kedepannya, tim peneliti MAN 1 Kota Malang berharap agar BATIC dapat menarik minat berbagai pihak, baik dari kalangan industri, pemerintah, maupun investor, untuk bersama-sama mengembangkan inovasi ini menuju produksi massal. Dengan demikian, terobosan cemerlang ini tidak hanya berhenti di ruang laboratorium, tetapi dapat menjadi solusi konkret yang membawa dampak positif bagi pertanian dan lingkungan Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun