Mohon tunggu...
riscadwiastari
riscadwiastari Mohon Tunggu... mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aplikasi Teori Gagne dalam Perancangan Pembelajaran yang Efektif

27 Mei 2025   00:30 Diperbarui: 27 Mei 2025   00:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan suatu proses terencana dan sistematis yang memiliki tujuan utama untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Dalam proses tersebut, keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh pendekatan, strategi, dan metode yang digunakan oleh pendidik. Pengembangan teori-teori pembelajaran menjadi aspek penting dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Salah satu teori yang menonjol dan banyak di jadikan dasar dalam pengembangan desain pembelajaran adalah teori yang dikemukakan oleh Robert M. Gagne, seorang ahli psikologi pendidikan dan pembelajaran asal Amerika Serikat. Teori pembelajaran Gagne yang dikenal dengan Conditions Of Learning menawarkan kerangka konseptual yang sistematis mengenai bagaimana pembelajaran terjadi.

Pandangan Gagne Mengenai Proses Pembelajaran

Belajar merupakan aktivitas utama dalam proses pembelajaran. Robert M.  Gagne, seorang psikolog pendidikan asal Amerika Serikat, mengemukakan teori yang dikenal sebagai "Teori Hirarki Belajar". Teori ini didasarkan atas hasil riset tentang faktor-faktor kompleks pada proses belajar anak untuk menemukan teori pembelajaran yang efektif. Gagne memandang pembelajaran sebagai proses perubahan tingkah laku yang mengikuti suatu hirarki kemampuan yang dapat di observasi dan diukur. Menurutnya, belajar adalah proses yang kompleks karena melibatkan perubahan kemampuan, sikap, minat, atau nilai pada diri anak, dan perubahan ini bersifat relatif permanen. Gagne menekankan bahwa belajar dipengaruhi oleh interaksi antara faktor eksternal (stimulus dari lingkungan) dan faktor internal (proses kognitif dalam diri individu) yang bersama-sama menghasilkan hasil belajar. Maka, pembelajaran menurut Gagne hendaknya mampu menimbulkan peristiwa pembelajaran ini merupakan rangkaian langkah yang dirancang secara sistematis untuk membantu anak memperhatikan, memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan atau keterampilan baru yang telah diajarkan para guru. Pembelajaran yang baik harus mengatur rangkaian pengalaman belajar secara sistematis, mulai dari memberikan motivasi, penyajian materi secara bertahap, hingga penguatan dan evaluasi hasil belajar.

Menurut Gagne, ada 3 elemen belajar, yaitu individu yang belajar, situasi stimulus, dan responden yang melaksanakan aksi sebagai akibat dari stimulasi. Gagne juga mengemukakan tentang sistematika delapan tipe belajar, sistematika lima jenis belajar, fase-fase belajar, serta kejadian-kejadian instruksional dalam pembelajaran. Pandangan Gagne tentang pembelajaran menekankan bahwa proses belajar harus dirancang dengan memperhatikan tahapan-tahapan belajar yang sistematis, interaksi antara faktor internal dan eksternal, serta pengembangan kemampuan secara bertahap ataupun berjenjang agar hasil belajar dapat dicapai secara efektif dan efesien.

Hasil Belajar Menurut Pandangan Gagne

Gagne mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga di antaranya bersifat kognitif, satu bersifat efektif, dan satu lagi bersifat psikomotorik. Penampilan-penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar disebut kemampuan. Kelima kemampuan ini perlu dibedakan karena memungkinkan berbagai macam penampilan manusia dan juga karena kondisi-kondisi Untuk memperoleh berbagai kemampuan itu berbeda.

  • Keterampilan Intelektual; keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya dengan penggunaan simbol-simbol atau gagasan-gagasan. Aktivitas belajar keterampilan intelektual ini sudah dimulai sejak tingkat sekolah taman kanak-kanak sampai tingkat pertama sekolah dasar. Dan dilanjutkan sesuai dengan perhatian dan kemampuan intelektual seseorang. Keterampilan-keterampilan intelektual dapat digolongkan berdasarkan kompleksitasnya. Untuk memecahkan masalah, siswa memerlukan aturan-aturan tingkat tinggi, yaitu aturan-aturan yang kompleks, serta aturan dan konsep yang terdefinisi. Untuk memperoleh aturan-aturan ini, siswa harus belajar beberapa konsep konkrit.
  • Strategi kognitif; suatu macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir disebut sebagai strategi kognitif. Dalam teori belajar modern, suatu strategi kognitif merupakan suatu proses kontrol, yaitu suatu proses internal yang digunakan siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir. Dan adapun beberapa strategi yang meliputi strategi kognitif yaitu; Strategi menghafal; dengan strategi ini, para siswa melakukan latihan mereka  sendiri tentang materi yang dipelajari, Strategi menghafal; dengan strategi ini, para siswa melakukan latihan mereka  sendiri tentang materi yang dipelajari. Strategi pengaturan; menyusun materi yang akan dipelajari ke dalam suatu kerangka yang teratur merupakan teknik dasar strategi ini. Strategi metakognitif; Meliputi kemampuan siswa untuk menentukan tujuan belajar, memperkirakan keberhasilan pencapaian tujuan itu, dan memilih alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan itu. Strategi Afektif; teknik ini digunakan para siswa untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian untuk mengendalikan kemarahan dan menggunakan waktu secara efektif.
  • Informasi Verbal; informasi verbal juga disebut pengetahuan verbal, dan disimpan sebagai jaringan proposisi-proposisi. Informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar di sekolah dan juga dari kata-kata yang diucapkan orang, membaca dari radio, televisi, dan media lainnya. 
  • Sikap; sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hidup lainnya. Sekelompok sikap yang penting ialah sikap kita terhadap orang lain
  • Sikap; sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hidup lainnya. Sekelompok sikap yang penting ialah sikap kita terhadap orang lain.

Kejadian Belajar Menurut Pandangan Gagne

Menurut Gagne, belajar merupakan seperangkat proses internal yang unik bagi setiap individu, yang dihasilkan dari transformasi rangsangan eksternal di lingkungan individu tersebut. Untuk membuat kondisi eksternal lebih bermakna, perlu diorganisasikan dalam urutan peristiwa pembelajaran yang sistematis. Kondisi internal dan eksternal dalam peristiwa belajar harus bersinergi untuk mencapai kapabilitas belajar tertentu. Kejadian belajar (instructional events) menurut Gagne adalah serangkaian peristiwa atau langkah-langkah yang dirancang oleh pengajar untuk menciptakan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Dengan kata lain, ini adalah panduan bagi guru tentang bagaimana cara mengorganisasi pembelajaran agar efektif. Gagne mengemukakan delapan fase dalam satu tindakan belajar. Fase-fase itu merupakan kejadian-kejadian eksternal yang dapat distrukturkan oleh siswa atau guru. Setiap fase dipasangkan dengan suatu proses yang terjadi dalam pikiran siswa, setiap fase juga diberi nama dan proses internal utama yaitu kejadian belajar yang berlangsung selama fase itu.

Kesimpulan

 Teori Hirarki Belajar yang dikemukakan oleh Robert M. Gagne menegaskan bahwa proses pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan terstruktur dengan memperhatikan tahapan perkembangan kemampuan anak. Pembelajaran tidak hanya bergantung pada pertumbuhan alami, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman, interaksi lingkungan, serta proses kognitif dalam diri individu. Dengan memahami prinsip-prinsip dalam teori ini, guru dapat merancang kegiatan belajar yang lebih efektif dan bermakna, sesuai dengan kebutuhan serta gaya belajar anak.

Robert M. Gagne mengidentifikasi lima jenis hasil belajar yang mencerminkan berbagai aspek perkembangan peserta didik, yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap, dan keterampilan motorik. Masing-masing jenis hasil belajar ini memiliki peran penting dalam membentuk individu yang utuh dan mampu berfungsi secara optimal dalam kehidupan nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun