Mohon tunggu...
Risa Suryanti
Risa Suryanti Mohon Tunggu... Clinical Child Psychologist

konseling anak dan remaja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

ASD Mungkinkah Menjalin Relasi?

25 Maret 2025   08:20 Diperbarui: 25 Maret 2025   08:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Manusia adalah makhluk sosial. Terkesan sederhana tapi mungkin akan terasa sulit bagi sebagian orang. Terutama anak-anak dengan diagnosa Autism Syndrome Disorder (ASD). Anak dengan ASD yang menginjak usia remaja mulai mengalami perbedaan yang begitu nyata dengan teman sebayanya. Remaja umumnya mulai bergaul, senang berkelompok dan menghabiskan waktu bersama-sama dengan temannya namun tidak demikian dengan anak ASD.

Berdasarkan DSM V, anak dengan ASD menunjukkan keterbatasan dalam komunikasi dan interaksi social. Mereka mengalami kesulitan dalam percakapan dua arah, mengalami kesulitan dalam berbagi minat dan emosi dengan orang lain. Namun perlu diingat bahwa ASD merupakan suatu spektrum. Karakteristik anak ASD yang satu, mungkin akan berbeda dengan anak ASD yang lain. Hal ini terkait dengan tingkat keparahan (severity) dari setiap anak ASD. Anak ASD mungkin saja memiliki keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, tetapi mereka sering mengalami kesulitan dalam mengembangkan interaksi dan komunikasi dengan orang lain.

Pengalaman di ruang praktik, remaja ASD juga menunjukkan ketertarikan dengan interaksi dengan teman termasuk dengan lawan jenis. Beberapa remaja ASD dengan high functioning (potensi kecerdasan baik) bercerita bahwa mereka ingin punya teman karena ingin bisa "ngedance" bareng, main tik tok bareng, ada pula yang merasa tertarik dengan teman lawan jenis karena temannya selalu rangking dan bersikap baik pada dirinya. Hal ini berkaitan dengan perubahan hormonal pada remaja (seperti peningkatan estrogen, testosteron).

Meski ada keinginan untuk "bersama" dengan orang lain, dari jawaban yang diberikan terkesan perifer (bukan relasi mendalam) dan kebanyakan memang mengalami kendala untuk mempertahankan relasi yang telah dibinanya. Remaja ASD mengalami kesulitan dalam komunikasi sosial. Mereka sering kali merasa kesulitan untuk memahami bahasa non verbal seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam interaksi sosial.

Remaja dengan ASD mengalami kesulitan dalam memahami perspektif orang lain, sehingga mereka sulit untuk berempati atau memahami perasaan orang lain. Karakter "rigid' atau kurang fleksibel membuat mereka mengalami kesulitan dalam memodifikasi interaksi sosial dan menyesuaikan dengan kontek sosial. Begitu pula dengan aturan-aturan sosial yang tidak tertulis (seperti berbicara harus bergantian, sedikit menundukkan kepala saat melewati orang yang lebih tua dst). Ada pula remaja dengan ASD yang merasa "kewalahan" dalam situasi social, terutama yang melibatkan banyak orang atau kebisingan.

ASD dengan high functioning tak jarang mengalami stress dan frustasi karena ketidakmampuan mereka untuk menjalin dan mempertahankan interaksi sosial mereka baik dengan teman maupun lingkungannya. Caregiver seperti orang tua, pendamping, dan orang dewasa di sekitar remaja ASD dapat membantu remaja ASD dengan beberapa ketrampilan yang bisa dikembangkan :

1. Menjaga komunikasi

Anak perlu belajar berkomunikasi di berbagai tempat dan situasi. Caregiver dapat menggunakan puppet (boneka tangan) selama berkomunikasi, melakukan role play untuk berlatih situasi sosial yang baru. Misalnya "Halo, namaku Andi. aku punya kucing. kamu punya kucing?"

2. Memahami cara pikir dan perasaan orang lain

Belajar cara pikir dan perasaan orang lain penting untuk membina relasi dengan lingkungannya. Caregiver dapat mencetak (print) gambar dan memberikan label emosi di setiap gambarnya. Seperti "lihat foto ini, orang ini senyum lebar. Ia terlihat sangat senang". Caregiver dapat juga mengajak anak ASD menonton film seperti Inside Out.

3. Mengikuti kegiatan di kelompok/komunitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun