Mohon tunggu...
Suci Santy Risalah
Suci Santy Risalah Mohon Tunggu... Risalah Husna

Love kids, writing and coffee. English Bachelor. Love mountain and sea.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Gizi Seimbang dan Makanan Fortifikasi Untuk Cegah Anemia Defisiensi Besi Pada Anak

7 Agustus 2025   23:40 Diperbarui: 7 Agustus 2025   23:40 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Rr Edah Sri Rezeki, S.E, Assisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak Wilayah III

Apa Itu Anemia Defisiensi Besi (ADB)?

Mungkin kita sudah familiar dengan istilah stunting, tapi belum terlalu paham apa itu Anemia Defisiensi Besi. Menurut dr. Agnes, ADB adalah sumber dari terjadinya stunting. Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan zat besi dalam tubuh. Zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hemoglobin, protein yang membawa sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka produksi hemoglobin akan terganggu.

ADB bisa berbahaya jika tidak ditangani secara serius. Masalah kesehatan yang bisa timbul yang disebabkan oleh ADB diantaranya maslaah pada jantung, masalah pada kehamilan dan bayi, serta gangguan pertumbuhan pada anak.

Dr. Agnes menambahkan, zat besi penting bagi ibu hamil. Akan sangat berisiko jika ibu hamil kekurangan zat besi. Karena akan memengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Ibu hamil membutuhkan zat besi agar pertumbuhan janin menjadi lebih sempurna. Zat besi juga dibutuhkan untuk perkembangan otak janin. Itulah kenapa, ibu hamil yang mengalami ADB, bisa melahirkan anak yang berisiko stunting. Ibu yang mengalami anemia, akan melahirkan anak yang nantinya akan mengalami anemia juga. Jadi, memang sangat serius soal pemenuhan zat besi ini.

Dr. Lovely Daisy, menyampaikan agar para orang tua concern dalam memenuhi gizi seimbang pada anak-anak. Prinsip gizi seimbang adalah makanan yang beragam. Setidaknya ada 5 kelompok makanakan yang harus dikonsumsi setiap hari. Lengkap ada karbohidrat seperti nasi, sayur, dan buah. Biji-bijian atau kacang-kacangan juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi. 

Anak perempuan, ibu hamil, perlu banyak mengkonsumsi zat besi agar terhindar dari ADB. Banyak jenis makanan yang tinggi zat besi yang bisa dengan mudah kita jumpai, seperti bayam, daging merah, unggas, ikan, makanan laut, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayur berwarna hijau gelap. 

Cegah Anemia Defisiensi Besi dengan Makanan Beragam dan Gizi Seimbang 

Sepeti yang saya tuliskan di awal, bahwa concern pemerintah adalah pencegahan stunting. Makanya, antisipasi atau upaya yang dilakukan adalah fokus pada kesehatan remaja putri dan ibu hamil. Keduanya punya peran penting dalam menciptakan generasi bebas stunting.

Pemerintah dalam hal ini, Kementerian Kesehatan yang juga bekerjasama dengan masyarakat, fokus memberikan edukasi tentang bahaya stunting. Anak stunting bukan sekadar bertubuh pendek, tapi biasanya diikuti dengan kekurangan lain, seperti memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Oleh karenanya, pemenuhan gizi lewat makanan beragam dan seimbang sangat diperlukan, untuk mencegah stunting.

Tidak harus makanan mahal demi memenuhi gizi seimbang, tapi yang diperlukan adalah beragam. Kacang-kacangan memiliki kandungan tinggi zat besi, jadi bisa dimanfaatkan untuk upaya pencegahan ADB yang berjuang pada stunting. Jika diperlukan, bisa menggunakan makanan fortifikasi dengan memenuhi gizi yang dibutuhkan. Fortifikasi adalah penambahan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) untuk meningkatkan nilai gizinya dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Jenis pangan fortifikasi bisa dijumpai dalam tepung terigu, minyak goreng, garam yodium, susu, sereal, roti , yogurt, atau minuman sari buah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun