Mohon tunggu...
Risa Destriani
Risa Destriani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam STAI Al Badar Cipulus Purwakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah dan Perkembangan Sistem Informasi dalam Pendidikan di Indonesia

15 Oktober 2025   07:57 Diperbarui: 15 Oktober 2025   07:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pembelajaran di Kelas dengan Penggunaan Teknologi Informasi

Sistem informasi pendidikan merupakan penggunaan teknologi informasi untuk mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran, manajemen sekolah, dan administrasi. Dengan kemajuan teknologi informasi, banyak orang di Indonesia telah mengalami perubahan besar dalam cara pendidikan dirancang, diawasi, dan diakses mulai dari siswa, guru, dan pengelola institusi.

Sebelum tahun 1980-an pada era pra-komputer, administrasi pendidikan di Indonesia dilakukan secara manual. Buku dan dokumen fisik digunakan untuk mencatat data siswa, termasuk kehadiran, nilai, dan tugas administrasi lainnya. Sistem sekolah terpisah satu sama lain dan sangat rentan terhadap kesalahan dan kehilangan data. Namun, ada perubahan seiring dengan kedatangan komputer di Indonesia pada akhir 1980-an hingga 1990-an. Untuk membantu mengolah data akademik, banyak sekolah dan perguruan tinggi mulai menggunakan komputer. Meskipun memiliki cakupan dan jumlah pengguna yang terbatas, sistem informasi sederhana digunakan untuk menyimpan nilai, jadwal pelajaran, dan data siswa.

Memasuki era 2000-an hingga 2010-an, internet menjadi komponen penting dalam revolusi sistem informasi pendidikan. Banyak lembaga pendidikan di Indonesia mulai menggunakan platform pembelajaran daring dan sistem manajemen pembelajaran (Learning Management System/LMS) karena kemunculan teknologi web. Pembelajaran jarak jauh mulai difasilitasi dengan platform seperti Moodle, Google Classroom, dan berbagai platform lokal untuk memenuhi kebutuhan fleksibilitas belajar. Tren ini terus berkembang dari tahun 2010-an hingga sekarang, ketika kemajuan pesat dalam teknologi seperti big data dan kecerdasan buatan (AI) mulai digunakan untuk mendukung sistem informasi yang lebih kompleks. Teknologi ini memungkinkan lembaga pendidikan untuk menganalisis kinerja siswa, memprediksi kelulusan, dan membuat sistem pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan unik siswa.

Berbagai aplikasi dan platform yang tersebar luas di Indonesia menunjukkan perkembangan sistem informasi pendidikan. Banyak universitas bergantung pada Sistem Informasi Akademik (SIA) untuk mengelola nilai, transkrip, jadwal kuliah, dan data mahasiswa. Contoh implementasinya bisa ditemukan di Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada , di mana siswa dan guru dapat mengakses informasi akademik secara online. Selain itu, sistem manajemen pembelajaran seperti Moodle dan Google Classroom menjadi lebih populer, terutama sejak pandemi COVID-19 mengharuskan pembelajaran jarak jauh. Selain memungkinkan guru dan siswa berkomunikasi dan menilai, platform ini mendukung pembelajaran daring.

Di sisi lain, e-learning dan platform seperti Massive Open Online Courses (MOOCs) tumbuh dengan cepat. Solusi pembelajaran terbuka seperti Ruangguru, Kelas Pintar, IndonesiaX, dan Merdeka Belajar dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Sekolah-sekolah juga mulai menggunakan Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIMS), termasuk SISFO Pendidikan dan SIAKAD, yang memudahkan pencatatan nilai, absensi, dan data administrasi.

Namun, sistem informasi pendidikan di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Hambatan utama dalam hal teknologi antara kota dan pedesaan adalah perbedaan infrastruktur dan akses internet. Mengingat banyaknya data pribadi siswa dan guru yang tersimpan secara digital, masalah keamanan dan privasi data juga menjadi perhatian penting. Di sisi lain, beberapa guru tidak memiliki kemampuan teknologi yang cukup sehingga diperlukan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang berkelanjutan.

Namun, ada peluang besar yang dapat dimanfaatkan di balik tantangan tersebut. Pendidikan dapat diakses di daerah terpencil berkat sistem informasi. Melalui teknologi pembelajaran adaptif berbasis AI, pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Hal ini membuka jalan untuk pendidikan yang lebih inklusif dan efisien di masa depan.

Secara keseluruhan, sistem informasi pendidikan di Indonesia telah mengalami kemajuan besar. Sistem informasi yang terus berkembang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas dan kesetaraan pendidikan di seluruh negeri. Di masa mendatang, sistem ini diharapkan lebih terintegrasi, berfokus pada kebutuhan siswa, dan beradaptasi dengan tantangan zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun