Proses pembelajaran, hendaknya pengajar sebagai pengelola pembelajaran harus mampu menghidupkan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan serta mampu mengupayakan terbentuknya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Kenyataannya terdapat berbagai masalah yang dihadapi pada saat proses pembelajaran, salah satunya adalah kurang aktifnya peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga menjadikan proses pembelajaran hanya berorientasi pada guru.
Kondisi ini juga diperburuk dengan cara mengajar guru yang tidak inovatif, dalam penyampaian materi pembelajaran, guru sering menggunakan metode konvensional yaitu ceramah yang dianggap praktis, karena kurangnya pemahaman guru mengenai berbagai macam model pembelajaran inovatif yang bisa di manfaatkan dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Untuk itu, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik dan aktif selama pembelajaran di kelas namun juga tidak mengganggu kualitas pembelajaran itu sendiri.
Menurut Trianto (2010:15) "belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimilikinya. Slameto (2003:2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses pembelajaran harus adanya peran guru, bahan belajar dan lingkungan kondusif yang sengaja diciptakan ketika pembelajaran berlangsung.
Menghadapi kenyataan tersebut di atas, maka untuk mendalami dan melakukan tindakan-tindakan perbaikan pembelajaran. Perbaikan yang dilakukan mengenai pengunaan metode team games tournament (TGT) dengan media kartu soal. Dengan metode tersebut diharapkan terjadinya pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan serta lebih bermakna sehingga memudahkan pemahaman dan keberhasilan anak pada pembelajaran ekonomi.
Tahapan metode pembelajaran TGT dengan media kartu soal yaitu tahap perencanaan meliputi : 1) pembuatan rencana pembelajaran metode TGT dengan media kartu soal, 2) persiapan: membuat kartu soal dan kartu jawaban, 3) pembentukan kelompok secara heterogen, 4) menyusun lembar instrument penilaian untuk observasi siswa dalam aktivitas diskusi siswa.
Pada tahap pelaksanaan, meliputi langkah-langkah berikut: 1) pelaksanaan pre test, 2) penjelasan materi sesuai perencanaan dengan mengacu pada langkah-langkah pembelajaran, 3) membagi siswa ke dalam kelompok heterogen, 4) pelaksanaan pengisian kartu soal, pada tahap ini guru melakukan pengamatan dalam kegiatan kelompok. Di akhir pembelajaran dilaksanakan post test, untuk dilakukan analisis terhadap hasil belajar siswa.
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode team games tournament (TGT) dengan media kartu soal, terdapat peningkatan signifikan terkait kemampuan pemecahan masalah  pada peserta didik, hal ini dengan melihat dari ketuntasan hasil pretest dimana dari 33 peserta didik terdapat 10 peserta didik  yang mencapai KKM dan hasil postest dimana terdapat 31 peserta didik yang mencapai KKM.
