Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perempuan di Lorong Gelap

1 Maret 2023   07:44 Diperbarui: 1 Maret 2023   07:47 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Tentang perempuan yang menggenggam hatinya menyusuri lorong panjang sebuah gang menembus gelap malam

Sesekali langkahnya terhenti tersandung kerikil jalan yang ia lewati 

Tak lagi dirasakannya luka-luka pada kaki karena berjalan tanpa alas

Tak ada lagi harapan untuk masa depan yang pernah diimpikannya

Nafsu mengatasnamakan cinta telah merenggut segalanya 

Perempuan itu menangis, menjerit meratapi jiwanya yang telah terkoyak

Tak setulus ia mencintai laki-laki itu justru pergi mencari yang lain

Ingin berhenti memberi pada hal yang sudah terlanjur 

Kini ia telah berbadan dua, kehilangan peluk hangat keluarga dan orang tua

Tak ada yang bisa menerimanya selain dirinya sendiri ulah dari termakan janji manis

Tanggung jawab itu hanya kata sebelum terjadi setelah akhirnya terjadi justru ia menyalahkan orang lain 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun