Pegadaian MengEMASkan Indonesia, Investasi, Persaudaraan dan EtikaÂ
Pegadaian bukan diingat lewat slogan mengatasi masalah tanpa masalah, tapi seni dari investasi. Artinya bukan sekedar menunda kesenangan di masa sekarang untuk keuntungan masa depan, tapi ada sebuah nilai etika yang bisa kita dapatkan. Menyimpan duit receh di Tabungan Emas dari Pegadaian di outlet,  terus berkembang jadi TRING by PEGADAIAN ternyata bukan sekedar aplikasi untuk berinvestasi, sejatinya ini adalah aplikasi agar kita mampu menjaga etika.
Bagaimana tidak, dengan berinvestasi di Tabungan Emas Pegadaian sejatinya punya manfaat multi efek yang bisa kita rasakan hingga hari ini, antara lain:
- Menjaga diri dari sifat pamer, flexing sekaligus lapar mata dari kebutuhan yang tidak penting, bahkan cenderung boros dalam kondisi apapun
- Sebagai nasabah kita selalu diajarkan untuk memikirkan masa depan daripada membeli hal-hal yang tidak dibutuhkan atau sekedar demi gengsi seperti pamer gadget, fashion atau barang tak penting
- Menyisihkan duit cash yang ada di dompet kita jadi punya manfaat untuk tidak bernafsu membeli
- Benteng utama inflasi karena nilai mata uang terus menurun. Saya masih ingat, duit Rp 5 juta, 10 tahun lalu bisa beli sekitar 10 gram emas (Harga emas di Indonesia pada tahun 2015 berkisar antara Rp490.000 hingga Rp567.000 per gram) Sekarang harga 10 gram emas, telah mencapai Rp 24 jutaan dan terus bertambah.
"Punya Tabungan emas di Pegadaian itu ibaratnya membeli masa depan dengan harga sekarang. Kamu 10 tahun lagi bakal nyesel kalau lihat harga emas yang makin tinggi. Ingat orang yang punya emas bukan sekedar investasi, tapi menjaga etika, moral di sebuah aplikasi yang mudah dilakukan dalam satu tangan.  Orang yang punya di Tabungan Emas Pegadaian, dari satu gram puluhan kilogram pasti semakin tenang. Dia nggak pernah mencoba flexing atau pamer  berapa saldonya, coba cek," itu kata Mbak Rere, petugas pegadaian di cabang Tunjungan Plaza yang sampai saat ini saya ingat. Dan itu terbukti sampai hari ini, kalaupun ada yang flexing jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan mereka yang tetap rendah hati. Mungkin juga takut, berapa banyak sejarah mencatat para selebram yang dirampok gara gara suka flexing.
Satu hal yang saya suka, dulu sebelum dirilisnya aplikasi TRING by Pegadaian, duit Rp 5 ribu, Rp 10 ribu sekalipun tetap diterima dengan ramah oleh petugas pegadaian. "Nggak apa-apa mas, kan lumayan jadi 0,01 gram. Pelan-pelan nanti pas ambil di masa depan jadi mahal," begitu kata beberapa petugas Pegadaian dengan tulus melayani kami para nasabahnya di depan kasir. Tentu ini jauh berbeda, bila menabung Rp 5 ribu atau Rp 10 ribu di teller bank konvensional. Karena setahu saya menabung di teller bank minimal sebesar Rp 50 ribu dan sudah pasti minder karena nasabah lain setor ratusan ribu, jutaan bahkan milyaran secara cash.
"Di Pegadaian kami tidak membedakan sebesar apapun transaksinya. Mas kan tahu sendiri, Rp 5 ribu jadi emas dan sedikit jadi banyak," kata Mbak Rere yang memotivasi kami untuk terus menabung berapapun uangnya.
Sosok ini kelak menjadi mentor keuangan saya untuk berkembang menjadi investor sekaligus pebisnis emas. Kini kami menjadi seperti saudara untuk saling menyemangati dalam menabung. Bahkan sampai hari inipun, dengan harga Rp 20 ribuan untuk 0.01 gram emas, tak membuat para nasabah minder untuk antri menabung di depan kasir walaupun sekarang sudah bisa dilakukan via aplikasi TRING by Pegadaian tanpa harus datang ke outlet. Dan sejatinya kemudahan tekonoligi membuat transaksi makin mudah, mulai jual beli emas, transfer Tabungan emas, cicil emas, deposito emas sampai menggadaikan Tabungan emas dengan satu klik yang mudah. Nggak cuma itu, di setiap transaksi TRING by Pegadaian bisa dapat kupon yang bisa ditukar dengan hadiah. Lumayan buat menambah untung. Tapi kalau ingin menambah teman saya bisa datang ke outlet untuk sekedar menyapa atau menambah saudara. Investasi bukan sekedar nilai harta fisik, tapi silaturahmi dengan khalayak ramai di setiap kantor Pegadaian.
Pegadaian MengEMASkan Indonesia Sampai Manca Negara
Pelan tapi pasti, proses investasi itu terus bertumbuh, bukan hanya untuk saya tapi menjadi bagaimana pengalaman investasi kita bisa bermanfaat untuk orang banyak. Artinya saya bersama PEGADAIAN mengEMASkan Indonesia akan lebih mudah.Tujuannya bukan bukan sekedar mengejar keuntungan investasi, tapi bonus nilai sekaligus etika untuk menjadi sosok yang sederhana, bertanggung jawab soal keuangan.