Reaksi dari komunitas internasional mulai bermunculan. Rusia memperingatkan potensi "bencana regional" jika eskalasi terus berlanjut. China, sebagai mitra dagang penting kedua negara, meminta keduanya menahan diri dan mengedepankan stabilitas kawasan.
Namun, pertanyaannya: siapa yang masih percaya pada dialog ketika rudal sudah menjawab semua perdebatan?
Serangan ini bukan hanya soal dua negara yang saling benci. Ini adalah pertarungan narasi, ideologi, dan pengaruh regional. Israel merasa memiliki hak untuk melindungi diri dari ancaman eksistensial berupa program nuklir Iran.
Sementara Iran menilai Israel telah melanggar kedaulatannya secara terang-terangan dan menjadikan warga sipil sebagai korban.
Konflik ini membuka mata dunia bahwa ketegangan di Timur Tengah tak pernah benar-benar padam, hanya tertidur sementara sebelum kembali menyala. Dan kali ini, apinya terlihat lebih besar, lebih panas, dan lebih sulit dipadamkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI