Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

ASEAN Bisa Belajar dari Eropa Tentang Konektivitas Sistem Pembayaran

22 Mei 2023   00:48 Diperbarui: 22 Mei 2023   00:53 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Signpost of ASEAN Indonesia 2023 | oppal.co.id

ASEAN merupakan salah satu kawasan ekonomi yang dinamis dan berkembang pesat, ASEAN juga telah mengambil langkah penting dalam meningkatkan konektivitas sistem pembayaran di antara negara-negara anggotanya. Konektivitas sistem pembayaran di kawasan ASEAN menjadi faktor kunci dalam memfasilitasi perdagangan, investasi, dan inklusi keuangan.

Konektivitas sistem pembayaran di ASEAN sebenarnya memiliki kelebihan dari kawasan lain. Kelebihan itu semestinya dapat menciptakan peluang untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi. Selain itu ASEAN juga memiliki potensi untuk menjadi kawasan dengan sistem pembayaran yang terhubung dan inovatif. 

Namun sepertinya ASEAN masih belum bisa menyaingi konektivitas sistem pembayaran di negara-negara Uni Eropa. Walaupun ASEAN memiliki jumlah populasi yang besar, tapi keragaman infrastruktur dan pengadopsian teknologi masih kalah dengan negara Uni Eropa.

Infrastruktur dan kematangan sistem pembayaran di Uni Eropa sudah lebih maju dan sistem keuangannya sudah terintegrasi dengan baik. Ditambah negara-negara di Eropa telah mengadopsi Single Euro Payments Area (SEPA), yang memfasilitasi transfer dana dan pembayaran lintas batas dengan lebih mudah. Di ASEAN, infrastruktur sistem pembayaran masih dalam tahap pengembangan dan belum mencapai tingkat kematangan yang sama dengan Eropa.

Walaupun di kawasan ASEAN terdapat yang namanya ASEAN Payment Connectivity Initiative (APCI) yang diluncurkan pada tahun 2019 untuk meningkatkan konektivitas dan interoperabilitas sistem pembayaran di ASEAN. Nyatanya tetap masih ada beberapa hambatan di berbagai negara anggota ASEAN. APCI dibentuk untuk memfasilitasi transfer dana yang mudah, aman, dan terjangkau antara negara-negara anggota ASEAN.

Bahkan Bank Indonesia aktif terlibat dalam memimpin dan mendukung inisiatif konektivitas pembayaran di ASEAN. Hal itu terbukti bahwa Bank Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam ASEAN Payment Connectivity Initiative (APCI), yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan interoperabilitas sistem pembayaran di ASEAN.

Eropa dengan adopsi Euro sebagai mata uang tunggal di beberapa negara anggota, mereka telah menciptakan lingkungan yang mendukung transaksi dan pembayaran lintas batas yang lebih mudah. ASEAN dapat mempelajari pendekatan Eropa dalam mengatasi hambatan pembayaran lintas batas, termasuk aspek hukum, kepatuhan, dan integrasi pasar keuangan.

Untuk standarnya sendiri, Eropa telah mengadopsi standar yang seragam dalam sistem pembayaran. Misalnya, mereka telah berhasil mengimplementasikan standar ISO 20022 (standar internasional untuk pertukaran data dan pesan elektronik antara lembaga keuangan). Hal ini memungkinkan interoperabilitas dan pertukaran data yang lancar antara berbagai entitas dalam sistem pembayaran.

Penggunaan ISO 20022 dapat memberikan sejumlah manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan kemampuan pelaporan dan analisis data keuangan.
  • Penyederhanaan proses pertukaran informasi keuangan antara lembaga-lembaga keuangan.
  • Meningkatkan efisiensi operasional dengan penggunaan format pesan yang lebih kaya dan terstruktur.
  • Mendukung pengembangan dan pengadopsian inovasi keuangan, seperti pembayaran digital, teknologi blockchain, dan layanan keuangan berbasis data.

Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Uni Eropa dalam konektivitas sistem pembayaran, membuat negara anggotanya semakin kuat dibidang ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun