Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inovasi Akar Rumput Kembangkan Desa Wisata Lewat Platform Festival Kreatif Lokal Wujudkan Indonesia Tangguh

10 November 2022   01:18 Diperbarui: 10 November 2022   01:21 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis saat ada di Ola Cafe Malioboro (Dokpri)

Cerita di atas menjadi salah satu inovasi akar rumput yang kini telah membuat Desa Nglanggeran menjadi Desa Wisata yang sangat maju di DIY. Meskipun dapat bantuan dari pemerintah, tidak membuat warga desanya terlena, tapi semakin memunculkan kemandirian yang dimiliki oleh mereka. Lewat mengeksplorasi dan mengembangkan apa yang menjadi kekuatan desanya, dan fokus kepada pengembangan itu hingga ke puncak potensi yang dimilikinya.

Kemudian disamping memunculkan satu potensi objek wisata yang ada di satu desa tertentu, perlunya memunculkan alternative objek wisata yang baru. Seperti halnya ketika Malioboro Jogjakarta menjadi destinasi utamanya, memunculkan desa atau kampung yang ada di sekitar Malioboro menjadi objek wisata alternatif yang akan menambah variasi dari daya tarik dari satu lingkungan yang ada.

Taman Serambi Surga dan Kali Code (Dokpri)
Taman Serambi Surga dan Kali Code (Dokpri)

Seperti Taman Serambi Surga yang baru penulis telusuri saat sedang melakukan studi di kota Gudeg ini. Taman ini pun baru diresmikan pada April 2022 lalu, cukup menggoda saya akan selalu berada di situ, pasalnya tempatnya sangat nyaman, jauh dari keriuhan kendaraan di jalan raya dan bisa mendengarkan suara sungai Code.

Tak jauh dari taman tersebut, homestay yang saya tempati juga cukup nyaman, saat sedang berada di Jogja. Menyediakan sarapan bahkan makan malam. Sehingga ketika tiba hari-hari kuliah saya langsung memutuskan untuk tetap berada di satu homestay.

Kolase Menu Makan Malam dan Sarapan dari Homestay near Malioboro (dokpri)
Kolase Menu Makan Malam dan Sarapan dari Homestay near Malioboro (dokpri)

Yang awalnya berpindah-pindah homestay untuk bisa menikmati keragaman dan fasilitas homestay yang ditawarkan, kini homestay yang saya tempati jauh lebih membuat bukan hanya kantong saya aman, pusat-pusat wisata juga sangat dekat dengan homestay ini. Seperti Malioboro, hingga Keraton bisa ditempuh dengan hanya berjalan kaki saja. Sementara ke kampus pun bisa juga dengan berjalan kaki kalau lagi rajin dan ingin olah raga.

Kembali lagi ke topik utama yang saya tuliskan, bahwa untuk mewujudkan ketangguhan Indonesia itu, berawal dari kekhasan yang dimiliki oleh bangsa kita. Kekhasan tersebut kita eksplorasi sebaik mungkin lewat Inovasi akar rumput, yang muncul dari warga setempat. Hal yang sama juga dengan pengembangan potensi Wisata Desa yang dimiliki oleh bangsa kita, perlu inovasi-inovasi yang muncul dari kalangan bawah. Mencari kekuatan yang dimiliki tiap-tiap desa yang ada di bangsa kita, mengembangkan atau mem-push-nya lebih lagi hingga menjadi produk unggul yang akan bisa dinikmati oleh banyak orang.

Apalagi dengan adanya Platform yang sangat baik yang digagas oleh oleh Adira Finance lewat Festival Kreatif Lokal, Kemenparekraf menggagas platform Anugerah Desa Wisata yang akan menjadi promotor sekaligus promosi desa-desa wisata yang diunggulkan setiap tahunnya, akan men-drive atau mendorong semakin banyak pelaku-pelaku sadar wisata desa untuk membenahi desanya. 

Ditambah lagi dengan adanya pengembangan destinasi selanjutnya di sekitar desa yang ada akan semakin memberikan variasi yang beragam yang akan dirasakan oleh para wisatawan.Dilanjutkan lagi dengan adanya fasilitas sarapan dan makan malam gratis yang disediakan oleh homestay akan semakin membuat para wisatawan akan mengulang kembali kedatangannya ke desa tersebut.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun