Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

5 Cara Cerdas Menyikapi Ketidakpastian dan Pahami 5 Instrumen Makroprudensial BI Ini!

3 Juli 2020   22:35 Diperbarui: 3 Juli 2020   22:38 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BI dan Kompasiana Nangkring di Bali (sumber : Balipost.com)

Tak ada cara terbaik untuk bisa melewati situasi krisis yang ada saat ini kecuali jika kita bisa berperilaku cerdas. Untuk berperilaku cerdas tentu dibutuhkan sejumlah pengetahuan atau knowledge. Setelah memiliki sejumlah pengetahuan maka kita akan mempunyai sikap yang tepat. Sebab tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik dan orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.

Artinya dengan pengetahuan yang baik, akan menolong kita bisa melewati sebuah masalah yang ada di depan mata bahkan akan memampukan kita bisa menemukan sebuah terobosan demi terobosan. Maka dalam hal ini penting untuk bisa belajar terus-menerus menambah hikmat atau wisdom kita lewat sejumlah pengetahuan hari demi hari.

Memang tak ada sesuatu yang pasti di dunia ini, sebab yang akan selalu ada disetiap langkah-langkah atau upaya yang kita lakukan hanyalah ketidakpastian. Seperti siapa yang bisa menyangka  bahwa di tahun 2020 akan terjadi pandemik corona atau covid 19? Mungkin telah banyak rencana yang sudah disiapkan sedemikian matang di tahun-tahun sebelumnya akhirnya gagal dan tidak terealisasi di tahun 2020.

Prediksi perkembangan atau pertumbuhan ekonomi bangsa kita yang semula diprediksi bisa mencapai lebih dari 5 persen kini terkontraksi bahkan minus 3,8%.

Seperti yang dilansir oleh Media Indonesia (30/6/2020), Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani menyatakan pertumbuhan ekonomi kita masih jauh lebih baik dari negara-negara maju, seperti Amerika mencapai minus 10%, Inggris minus 15%, Jerman kontraksi 11%, bahkan Prancis mencapai minus 17%. 

Melihat situasi tersebut tentu yang menjadi pertanyaannya, apa dan bagaimanakah perilaku kita untuk bisa mengubah kekuatiran atau masalah tersebut menjadi sebuah harapan bahwa di tengah-tengah ketidakpastian ada sebuah suluh yang menolong kita bisa menang atas masalah ini?

Kembali lagi bahwa kita perlu kecerdasan atau hikmat untuk bisa mengubah itu. Maka setidaknya kita bisa melakukan 5 perilaku cerdas terhadap hal-hal yang yang tidak bisa kita prediksi dengan baik. Yakni pertama miliki sikap bersyukur terhadap apa yang sudah kita punya atau kita miliki. Di tengah-tengah masalah tentu akan sulit bersyukur.

Bersyukur bangsa kita telah memiliki Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KKSK. Yang terdiri dari 4 unsur lembaga, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Menteri Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Masing-masing mereka punya tugas seperti yang tertuang dalam UU PPKSK Tahun 2016, yakni memantau dan memelihara Stabilitas Sistem Keuangan, menangani krisis sistem keuangan berharap jangan sampai terjadi dulu, serta penanganan permasalahan Bank yang terjadi secara sistemik.

Kedua kenali siapa musuh kita, dan siapa kita yang sebenarnya. Dengan mengetahui apa yang menjadi masalah kita tentu adalah langkah pertama untuk bisa menyelesaikannya.

Seperti ilmu perang Sun Tzu mengatakan bahwa mengenali siapa musuh kita, juga mengenali siapa diri kita, serta mengenali medan perang kita, maka seratus kali berperang-pun tentu kita tidak akan kalah. Artinya kita akan bisa menang telak jika kita punya pengenalan yang baik, terhadap siapa diri kita, siapa musuh kita, dan dimana kita berperang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun