Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Kurma

2 Usaha Anak Muda Medan, Menembus Batas dan Masih Berjuang

19 Mei 2019   23:50 Diperbarui: 19 Mei 2019   23:57 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kutanya pernah mengajukan pinjaman lewat aplikasi fintech atau pinjaaman berbasis aplikasi teknologi? Ternyata tidak, sebab mereka sudah punya modal sendiri. Tapi satu hal yang mungkin kutangkap dari perbincangan kami tentang pinjaman berbasis fintech tersebut, yakni kekurang pahaman tentang bagaimana sistem pengajuan dan pembayaran modal lewat pinjaman berbasis aplikasi.

pembicara pojok literasi medan (dokpri)
pembicara pojok literasi medan (dokpri)
Penulis sendiripun baru mengerti setelah kemarin OJK bersama Kemkominfo membuat seminar literasi pinjaman berbasis fintech di Medan baru-baru ini. Menghadirkan para pakar-pakar keuangan, baik dari BI, OJK serta praktisi langsung yang sudah terjun di dalamnya. Salah satunya Bapak Melvin Mumpuni dari aplikasi Finansialku.

Jadi tak heran juga banyak orang yang urung mengajukan pinjaman lewat apps tersebut. Apalagi ditambah dengan cerita-cerita dari banyak media yang menyatakan, sudah banyak orang yang terjebak karena ulah para aplikator bodong yang menawarkan pinjaman-pinjaman illegal dan tidak terdaftar di OJK. Sehingga mengurungkan niat untuk mengajukan pinjaman ke situ.  

Bandrek Solihin

Lanjut kedua, usaha kuliner dari salah seorang seniorku, yakni 'Bandrek Solihin'. Foundernya Bang Herutomo Tobing. Dia membuka usaha ini juga sejak di pertengahan tahun 2018 lalu. Adapun sistem pemasarannya menggunakan Gojek atau Grab sebagai penyedia layanan antar. Buka sejak sore hingga malam juga dari Senin sampai Sabtu.

screenshot WAG (dokpri)
screenshot WAG (dokpri)
Melihat tetap eksis usaha Bandrek Solihinnya sampai sekarang, berarti ada pemasukan yang cukup lumayan yang di dapatkan. Sebab tak perlu buat stand khusus, cukup dari rumah saja dan tinggal membuat plakat di depan rumah saja. Menampilkan menu-menu bandrek serta bubur yang ditawarkan lewat WA Grup maupun media sosial lainnya.

Sama sistem pemasarannya dengan MielevelWik punya Simon. Mengandalkan Wagrup juga dengan media sosial seperti Instagram juga.

Jika melihat modal yang dikeluarkan oleh Bang Herutomo tentu tidak besar-besar amat. Sebab menggunakan peralatan dapur di rumah. Tinggal menyiapkan bahan-bahan yang akan diracik tapi untungnya lumayan di dapatkan mereka.

Terakhir apa yang bisa disimpulkan dari dua usaha teman ini. Pertama, mereka tetap memulai setiap ide-ide bisnis yang ada di depan mata. Sebab banyak orang yang punya ide tapi merealisasikannya belum berani, termasuk diriku yang juga pengen punya bisnis kuliner tapi sampai sekarang hal tersebut belum terwujud, karena banyak takutnya duluan.

Kedua, belajar dari sikap optimisme mereka. Tetap jalankan saja dan tentu harus banyak melakukan inovasi bisnis di dalamnya, supaya usaha kita kian lancar dan semakin menguntungkan. Ketiga. Perlu lebih dalam lagi tentang dunia fintech berbasis aplikasi. Bagaimana tentang syarat-syarat pengajuannya, dan pembayaran serta bunganya.

Keempat, tetap berkreasi dan terus lah berjuang. Sebab langkah pertama sudah sekarang tinggal melanjutkan ke langkah-langkah berikutnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun