Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Prabowo Ingin Mobil Made of Indonesia Lagi, Masih Butuhkah Kita?

6 April 2019   23:04 Diperbarui: 6 April 2019   23:38 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
supermilan.wordpress.com

Gagasan Prabowo sebenarnya tidak kuat mengapa Indonesia harus butuh mobil buatan Indonesia lagi. Sebab bukankah sudah ada produksi mobil buatan kita yang sekarang ini bukan lagi masuk dalam tahap pengembangana lebih lanjut, bahkan mobil ini sudah siap dan sedang melakukan produksi.

Mobil esemka, buatan para anak-anak SMK yang berasal dari Solo itu kini sudah siap produksi besar-besaran. Di mana seperti yang dilansir oleh tempo.co (4/10/2018), mobil esemka sudah produksi besar-besaran di tahun lalu, Oktober 2018 lalu.

Di mana argumen tersebut tercetus saat Prabowo kampanye di Lapangan Lokasana, Kabupaten Ciamis. Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan soal kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri. Kata dia, setiap tahun ada Rp 2.000 triliun yang mengalir ke luar negeri.

Dan jika memang butuh lagi, apakah konsep pembuatannya berasal dari nol lagi atau mengembangkan mobil buatan kita yang sudah ada seperti esemka? Dan jika mengulang dari nol lagi, apakah daya dan kekuatan kita akan terpecah lagi untuk memproduksi mobil-mobil tersebut.

Kemudian memandang dari sisi lingkungan atau dampak yang akan mungkin dimunculkan akibat dari teralisasinya dari mimpi untuk membuat mobil Indonesia tersebut, apakah kemungkinannya tidak akan berdampak bagi pencemaran udara kita akibat dari semakin masifnya mobil-mobil tersebut dan  sudah banyak di mana-mana di seluruh wilayah yang ada Indonesia?

Oleh karena itu, mengapa tidak berpikir untuk menggarap jenis transportasi massal yang bisa mengurangi dampak karena banyaknya warga Indonesia menggunakan kendaraan-kendaraan pribadi? Seperti MRT yang barusan sudah kita miliki dan operasionalnya juga sudah dijalankan. Dan LRT yang sebentar lagi juga akan selesai pengerjaannya di sana.

Di mana memang fokusnya masih di sekitar Jabodetabek saat ini. Kenapa tidak memikirkan pembangunan yang serupa terjadi di wilayah-wilayah yang lain juga? Seperti kota-kota besar yang ada di Indonesia lainnya. Dalam hal ini baru Palembang yang mendapatkan kesempatan baik ini dan masyarakatnya sudah bisa menikmati LRT di wilayah mereka.

Sebab bicara tranportasi massal bicara tentang mengelola ketertiban kita, disiplin kita, bahkan diperkirakan bisa mengubah gaya hidup kita. Yang dulu biasa menghambur-hamburkan energi, kini setelah ada transportasi massal, bukankah ini semakin membuat Indonesia jauh lebih hebat dan jauh lebih beradab bangsanya?

Maka kembali lagi, butuhkah kita melihat dan memproduksi mobil made of Indonesia, sementara yang sudah ada saja, sudah sangat baik pengerjaannya.Yang kedua, jika kita turut memproduksi mobil yang sama, bukankah kita semakin mempertebal pencemaran udara yang mungkin terjadi sebagai akibat dari banyaknya mobil-mobil tersebut lalu lalang di jalan-jalan raya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun