Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebersyukuran, Mindset, dan Kolaborasi adalah Kunci Program Keluarga Harapan

24 Februari 2019   23:03 Diperbarui: 25 Februari 2019   09:37 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara miskin itu sebenarnya adalah perkara mindset kita yang memang selalu terkungkung terhadap apa yang tidak kita bisa dibandingkan dengan apa yang kita bisa. Tapi jika kita mengubah mindset kita dengan segera, maka pintu-pintu berkat maupun rezeki akan segera terbuka dengan segera.

Sebab sekalipun realitanya penghidupan kita pas-pas-an bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Makanya penting untuk selalu melihat apa yang kita punyai, bukan apa yang tidak kita punyai.

Jika kita fokus kepada apa yang kita miliki tentu kita akan kerap berupaya untuk selalu mengembangkannya.Tapi jika kita fokus kepada apa yang tidak kita miliki maka kemungkinan besar kita akan mengalami banyak kegagalan demi kegagalan. Karena memiliki banyak fokus dan akhirnya menjadi  capek sendiri.

Tentu untuk hal ini harus dibedakan dengan yang namanya 'harapan'. Sebab harapan adalah sebuah terang untuk bisa kita tetap berjalan dalam rel kesuksesan yang sudah kita bangun.  Dan juga sebuah sauh dalam kapal,sehingga kita tetap bertahan meskipu ombak senantiasa mengombang-ambingkan kita di tengah laut yang luas.

keluargaharapan.com
keluargaharapan.com
Mengenai Program Harapan Kita (PKH), merujuk kepada data yang dirilis kemensos melalui website khusus PKH, ternyata adalah sebuah program yang sudah ada sejak tahun 2007 lalu. Itu berarti sudah ada sejak 12 tahun yang lalu. Dimana program tersebut sudah berjalan sejak pada masa pemerintahannya Bapak SBY.

Dan negara-negara lain juga ternyata sudah mengenal program ini dan juga sangat sukses untuk menolong keluarga-keluarga miskin supaya bisa mengakses standar kehidupan cukup, baik dalam bidang kesehatan, bidang pangan, maupun bidang pendidikan. Dan dunia mengenalnya dengan istilah CCT (Conditional Cash Transfer).

pkh.kemsos.go.id
pkh.kemsos.go.id
Bahkan salah satu wujud keberhasilan dari program PKH ini adalah sangat berdampak kepada pengurangan angka kemiskinan di Indonesia. Seperti yang dilansir oleh finance.detik.com (17/7/2018), baru untuk yang pertama kali oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan per Maret 2018 sebesar 9,82%. Angka kemiskinan ini diklaim menjadi yang paling rendah sepanjang sejarah.            

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan nilai 9,82% ini yang paling rendah yang pernah diraih. Sebelumnya, kata Bambang, angka kemiskinan tidak pernah mencapai level 1 digit.

"Ini pertama kali 1 digit dalam sejarah," kata Bambang kepada detikFinance, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

keuangan.co
keuangan.co
Maka ketika untuk yang pertama kali melihat keberhasilan dari program PKH tersebut, maka seyogiayanya program itu akan terus berlanjut meskipun seandainya sosok kepala negara di Indonesia ini berganti. Artinya program ini jauh menembus dari program-program andalan satu sosok pemerintah yang sedang berkuasa.

Keberhasilan Menurut Riset dan Data di Lapangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun