"Walau ratusan kali di ulang pun, aku akan memilih kamu sebagai pasangan..." kalimat Sore di dalam film.
Luka seorang anak dengan bapak yang berpaling dengan keluarganya yang baru membekas ke diri Jo. Pada akhirnya Jo sadar dan mau berbuat hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri: menghindari rokok, rajin olahraga dan bertemu jodoh yang ditakdirkan: Sore dengan cara berbeda.Â
Takdir sesuatu yang rahasia dan sudah digariskan. Kematian merupakan takdir, tugas kita: hidup sebaik-baiknya di hari ini. Selesai film, ada rasa yang dibawa tak bisa di utarakan rasa apa, bentuknya. Kaya sadar aja ternyata kebiasaan-kebiasaan buruk kita tu sebenarnya bisa diubah oleh kita sendiri.Â
Ah terimakasih Bang Yandy Laurens akhir film yang sangat membuat perasaan lega. Selesai cerita aku sampai bingung.. rasa apa ini.. selain air mataku keluar ga berhenti. Keluarnya perlahan kaya sedih campur haru melihat akhir film ini. Rasa yang penuh, hangat, dan seakan bukti bahwa jika seseorang ingin berubah tidak ada yang bisa merubahnya, pun orang yang datang dari masa depan. Yang bisa merubah dirinya, takdirnya hanya diri orang itu sendiri. Mau berapa ratus kalipun, takdir akan jalan sesuai ketentuan Sang Pencipta.
Para pemain yang sudah bersungguh-sungguh memerankan adegan di film Sore. Selamat ya! Gong sekali! Ternyata film baik itu tidak harus vulgar. Tapi yang sarat nilai. Bermakna dalam akan terkenang di hati para penonton.
Apakah Kompasianer sudah menonton Film Sore: Istri dari Masa Depan? Apa rasa yang kalian dapatkan?
20 Juli 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI