Aktivitas menunggu ini rutin ku agendakan 1 bulan sekali. Sehingga aku bisa melakukan banyak aktivitas sembari aku menunggu panggilan. Aku bisa menulis. Membaca, sholat, bahkan nonton series kesukaan. Sampai waktu pun tak terasa bergulir hingga panggilan itu datang.
Tidur Sambil Duduk
Sejak tadi aku terjaga, melihat nomor antrian ku dipanggil. Namun belum dipanggil juga. Mata ku mulai terasa berst karena ngantuk menyergap. Kurebahkan sedikit pungungku di kursi. Lalu mataku perlahan tertutup. Tidur. Hingga panggilan mengagetkan, buatku terbangun.
Menertawakan Keadaan
Seorang pasien bertubuh kecil namun dewasa bak 'ucok baba' namun ia seorang wanita. Tampilannya ceria. Dan suka tertawa. Aku disana sebagai perawat yang melakukan pemeriksaan tekanan darah. Seperti biasa kami bertanya terkait keluhan pasien. Pasien direncanakan untuk operasi. "Jadi mau rencana operasi apa bu?", "Mau operasi tinggi badan... eh badan..." ucapnya disertai latah. Diikuti dengan tertawa. "Waduh bu, jangan meroasting diri sendiri dong.." ucapku ikut terkekeh. Manusia yang sudah ikhlas dengan segala keadaan, hingga tinggal menertawakan saja kondisi yang terjadi. Ciri ikhlas yang terdalam..
Sudut Ruangan
Seorang perempuan dengan tas ranselnya duduk di sudut ruang tunggu. Berhadapan dengan tiang ruangan. Seperti sengaja memojokkan diri. Di sudut sana ia membuka tas nya. Lalu memakan bekal nasi dan ayam goreng yang ia bawa dari rumah. Waktu menunjukkan pukul 02 siang, tanda perut memang harus diisi.Â
Berdarah-darah
Seorang prempuan tampak baru saja keluar dari ruang sampling laboratoriun sebuah Rumah Sakit. Beberapa saat kemudian tampak ia panik melihat lengan kirinya. Darah rembes di baju lengan panjangnya. Ia segera kembali ke ruang lab meminta kapas alkohol dan plester baru. Darah sisa tusukan ambil darah tadi masih belum berhenti. Petugas dengan sigap menutup dan menahan titik luka agar darah tak terus mengalir.