Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Anda Bersedia Divaksin?

16 Januari 2021   12:19 Diperbarui: 16 Januari 2021   12:29 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Setneg/Biro Pers Setpres

Jika Anda bertanya seputar vaksin covid-19, sebagai orang awam saya akan menjawab seperti ini:

Selamat siang pak Rintar, apakah Anda bersedia kami wawancarai sejenak terkait vaksin covid-19?
Selamat siang juga. Tentu saja, dengan senang hati.

Apakah Anda bersedia divaksin?
Ya, saya bersedia.
Apakah Anda tidak takut divaksin?
Ya, saya takut.
Apakah Anda ragu divaksin?
Ya, saya ragu.

Kalau Anda takut dan ragu, mengapa Anda bersedia divaksin?
Karena keinginan saya untuk kebal terhadap covid-19 mengalahkan keraguan dan rasa takut saya.

Apa tujuan Anda divaksin?
Agar saya tidak tertular dan tidak menularkan kepada orang lain, terutama kepada keluarga saya, tetangga saya, orang-orang di lingkungan kerja saya atau siapa saja yang mungkin kontak erat dengan saya.

Apakah Anda yakin akan kebal jika divaksin?
Belum terlalu yakin.

Alasan Anda?
Karena menurut saya belum ada data yang jelas mengenai keberhasilan vaksin covid-19 karena memang masih relatif sangat baru, bahkan baru ini yang pertama, kan?

Bukankah beberapa media terpercaya sudah memberikan data efikasi mengenai uji vaksin covid-19, apakah Anda tidak mengikutinya?
Ya, beberapa kali saya membacanya tetapi menurut saya datanya masih simpang-siur, hasil ujiannya dibeberapa negara juga berbeda dan yang pasti itu semua masih sebatas uji coba.

Kalau begitu mengapa Anda tetap mau divaksin?
Pertama karena saya harus berikhtiar agar tidak tertular dan menularkan, yang kedu saya mengikuti anjuran pemerintah dan percaya bahwa pemerintah pasti sudah melakukan kajian yang mendalam mengenai vaksin covid-19.

Kalau begitu mengapa Anda masih takut dan ragu, apakah Anda takut dengan jarum suntik?
Sama sekali saya tidak takut dengan jarum suntik, masa iya body sekekar ini takut dengan jarum suntik? Yang saya takut dan ragukan adalah efek samping jangka pendek dan jangka panjang dari vaksin covid-19.

Seperti apa misalanya?
Ya, efek jangka pendeknya misalnya seperti demam, pening, dll, sedangkan efek jangka panjangnya cacat seumur hidup dan timbulnya penyakit baru yang berbahaya.

Mengapa Anda berpikiran demikian?
Sebagai orang awam saya mendapatkan informasi seperti itu di jagat maya. Katanya penemuan vaksin itu melalui proses yang sangat panjang dan harus melalui uji coba berkali-kali.

Apakah Anda yakin dengan informasi itu?
Sedikit yakin dan sedikit ragu. Tentu untuk hal seperti itu banyak yang takut.

Kalau begitu mengapa Anda tetap setuju untuk divaksin?
Presiden dan pejabat-pejabat lain serta tenaga medis saja setuju divaksin mengapa saya tidak?

Apakah Anda yakin vaksin yang disuntikkan ke presiden sama dengan vaksin yang akan disuntikkan kepada Anda?
Ya, saya yakin. Banyak saya dengar yang mempertanyakan hal seperti itu tetapi mengapa saya harus ragu?

Menurut agama yang Anda yakini apakah vaksin ini tidak bertentangan?
Menurut saya tidak.

Agama Anda?
Kristen Protestan
Saya dengar ada yang mengaitkan vaksin covid-19 dengan angka Anti Kristus 666?
Saya pikir itu penafsiran yang keliru dan tidak perlu diperdebatkan
Mengapa?
Karena tidak akan ada habis-habisnya.

Jika Anda boleh memilih vaksin apa yang Anda ingin gunakan, sinovac buatan China atau pfizer buatan Amerika Serikat?
Menurut saya sama saja
Mengapa?
Karena menurut saya kedua-duanya ada plus minusnya dan yang jelas keduanya masih baru.

Terimakasih atas waktu Anda dan selamat siang.
Terimakasih kembali, selamat siang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun