Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jika Fadli Zon Sampai Dijemput Paksa Santri Probolinggo, Elektabilitas 02 Bisa Menurun

13 Februari 2019   16:32 Diperbarui: 14 Februari 2019   06:04 2947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : wartabromo.com

Dan jika upaya penjemputan paksa tersebut sampai terjadi, efeknya tidak hanya bagi Fadli Zon seorang tetapi juga akan berpengaruh terhadap elektabilitas capres-cawapres nomor urut 02 dan terhadap Partai Gerindra juga. Bisa-bisa elektabilitas Prabowo-Sandi dan Partai Gerindra akan terjun bebas di Probolinggo dan daerah di sekitarnya.

Sementara jika Fadli Zon memenuhi tuntutan para Santri, secara tidak langsung berarti Fadli Zon mengakui bahwa puisi tersebut memang benar-benar ditujukan kepada Mbah Moen dan bukan kepada penguasa seperti pengakuannya selama ini. 

Dan jika Fadli Zon tetap bersikukuh mengatakan bahwa puisinya tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan Mbah Moen sebagai alasan untuk menolak minta maaf maka itu adalah omong kosong yang sama sekali tidak masuk akal.

Bagi Fadli Zon hal ini seperti makan buah simalakama, dimakan mati ibu tak dimakan mati ayah. Minta maaf berarti mengaku telah berbuat kesalahan dan jika tidak maaf berarti harus dijemput paksa.

Dan bahayanya, minta maaf atau tidak minta maaf kedua-keduanya akan tetap membuat citra Fadli Zon semakin buruk dan terpuruk karena omongannya selama selalu asal-asalan saja. Sebagai akibatnya pasangan capres-cawapres yang didukungnya juga akan menuai akibat dari ulah Fadli Zon.

Saya pikir Capres Prabowo Subianto tidak boleh tinggal diam dan membiarkan polemik ini berlarut-larut. Bersama BPN, Prabowo Subianto harus secepatnya mencari strategi jitu untuk mengatasi polemik ini agar tidak berkepanjangan.

Sekalipun mereka terus bertahan mengatakan bahwa isi puisi tersebut telah digoreng oleh lawan politiknya tetapi kenyataannya para Santri, Ansor dan Banser di Probolinggo telah menunjukkan ketidaksenangannya dengan mengultimatum Fadli Zon. Dan saya pikir ultimatum itu tidak boleh dianggap sepele dan harus segera disikapi.

Semoga saja Fadli Zon bercermin dari kasus ini sehingga dihari-hari berikutnya dia tidak seenaknya saja berkicau di media sosial atau sembarangan saja membuat statemen yang bersifat provokatif di media.

Seharusnya sebagai Wakil Ketua DPRRI, Fadli Zon harus bisa memberikan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan kepada masyarakat, bukan sebaliknya selalu membuat pernyataan yang membuat gaduh yang malah membuat dirinya sering dicaci warganet yang kesal dengan ulahnya.

(RS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun