Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Apakah Cak Imin Seorang Oportunis?

12 Mei 2018   18:29 Diperbarui: 12 Mei 2018   19:25 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia enggan berfikir apa langkah selanjutnya, jika ambisinya ditolak Jokowi. "PKB hanya mau menjadi wapres. Jangan berpikir tidak yang penting cawapres," tegas Cak Imin (Metrotvnews.com Jumat 11/5/2018)

Bahkan juga pernah beredar isu, Cak Imin juga sempat menjejaki kemungkinan untuk berpasangan dengan Gatot Nurmantyo jika seandainya ditolak oleh oleh Jokowi atau Prabowo sebagai cawapres.

Mengapa Cak Imin begitu ngotot ingin menjadi cawapres bahkan rela mengabaikan prinsip partai atau keyakinannya? Seharusnya sebagai politisi senior, Cak Imin tidak perlu menunjukkan sifat kekanak-kanakan seperti itu karena bisa menjadi bumerang mempermalukan diri sendiri jika akhirnya tidak dianggap.

Belajarlah dari politisi senior Amien Rais yang begitu berambisi menjadi presiden tetapi tidak pernah kesampaian dan akhirnya sampai masa tuanya masih tetap penasaran.

Atau dari pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra yang juga berambisi menjadi RI-1 tetapi menjadi calon gubernur DKI Jakarta saja gagal.

Tapi mudah-mudahan ini hanya sebuah manuver politik. Saya agak lebih condong mengatakan bahwa Cak Imin itu adalah seorang politisi yang tidak ngotot-ngototan yang selalu menggunakan kata"harus".

Semoga Cak Imin bukan seorang oportunisme yang semata-mata hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri dari kesempatan yang ada tanpa berpegang pada prinsip tertentu. Juga bukan merupakan seorang megalomania yang selalu mengkhyalkan kekuasaan dan kebesaran jiwa.

(RS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun