Menurut teori ilmu alam murni (natural science),alam semesta dibentuk oleh tiga pokok utama, yaitu: ruang, energi dan benda atau materi. Apa saja yang bisa kita bayangkan atau kita temukan, pasti termasuk ke dalam salah satu dari ketiga pokok utama tersebut , kecuali waktu.
Waktu adalah variabel atau peubah untuk mengukur suatu proses berulang. Manusialah yang menciptakan satuan waktu berdasarkan acuan, syarat dan standard tertentu serta kesepakatan yang meliputi satu wilayah hingga kesepakatan internasional.
Waktu bukan merupakan faktor pembentuk alam semesta tetapi waktu hanya menunjukkan kemajuan perubahan posisi benda di dalam ruang. Oleh sebab itu, waktu dipelajari sebagai pengetahuan khusus tetapi sebagai pelengkap untuk mempelajari ketiga faktor utama tersebut.Â
Kecuali dalam ilmu filsafat, waktu merupakan suatu hal yang sangat menarik perhatian filsuf karena menjelaskan pertanyaan: darimana, untuk apa dan mau kemana? Filsafat membahas segala sesuatu yang berada di luar jangkauan ilmu pengetahuan empiris.
Selain itu masih ada bentuk lain yang kita sebut sebagai gejala, yaitu hasil interaksi antara faktor-faktor utama tersebut, misalnya: bayangan, cahaya, api dan bunyi. Contoh: interaksi materi dengan energi panas di dalam ruang dapat menghasilkan api, cahaya, bunyi dan bayangan.
Ketiga pokok utama tersebut: ruang, energi dan materi menjadi obyek utama bagi ilmu pengetahuan alam murni, yaitu: matematika, fisika dan kimia. Ruang dipelajari dalam ilmj matematika, energi dipelajari dalam ilmu fisika dan benda atau materi dipelajari dalam ilmu kimia.
Dengan matematika semua kenyataan dan kemungkinan dalam ruang dirumuskan dalam bentuk rumus-rumus dan persamaan-persamaan. Ilmu ini melakukan pengukuran, perhitungan dan penjabaran dari semua yang mungkin dalam masalah ruang, baik yang nyata maupun yang teoritis.
Karena energi dan benda terikat di dalam ruang, jelaslah bahwa ilmu kimia tidak dapat dipisahkan dari ilmu matematika. Matematika adalah "bahasa" yang terbaik untuk mengutarakan kenyataan-kenyataan fisika dan kimia yang ditemukan di alam semesta. Itulah salah satu alasan mengapa ilmu matematika, fisika dan kimia selalu disandingkan dengan singkatan MIPA, yaitu Matematika-IPA.
(Disarikann dari: Kimia Dasar untuk Universitas, Sulaiman Halim A, Ir, MSc. USU Press 1990)