(Terkait isu-isu kekinian)
Manusia merupakan makhluk sosial. Manusia harus hidup berdampingan dengan manusia lainnya dengan dasar saling membutuhkan. Artinya agar tetap existdan survive, manusia memerlukan manusia lainnya.
Bayangkan jika semua penduduk dunia ini hanya laki-laki saja atau hanya perempuan saja, maka dapat dipastikan lambat-laun manusia akan punah. Artinya, agar dapat meneruskan keturunan saja laki-laki membutuhkan perempuan dan perempuan membutuhkan laki-laki. Ini masih dalam tahap untuk "berkembang-biak" saja, bagaimana dengan urusan yang lebih kompleks?
Apapun alasannya, manusia harus hidup saling tolong-menolong. Ada saatnya kita menolong dan ada saatnya kita ditolong. Tetapi sebelum menolong atau ditolong orang lain, ada beberapa prinsip yang perlu kita ketahui, antara lain:
1. Menolong bertujuan untuk meringankan beban/penderitaan orang lain, bukan mengambil alih beban/penderitaan orang lain.
Ketika Anda menolong dengan maksud mengambil alih beban/penderitaan orang lain disana nanti akan timbul masalah.
2. Menolong harus ikhlas. Artinya ketika kita memberi harus dengan hati yang tulus tanpa ada unsur paksaan.
3. Menolong harus tanpa pamrih, artinya tidak ada maksud-maksud tersembunyi atau "ada udang dibalik batu"; tidak untuk mendapat keuntungan pribadi atau mengharapkan balasan.
4. Menolong harus "diam", artinya tidak perlu diumumkan di media massa, media elektronik atau media sosial. "Ketika tangan kanan memberi tidak perlu diketahui tangan kiri"
5. Menolong berarti "berkorban", artinya ada bagian dari milik kita yang harus kita "korbankan". Jika kita mengerti prinsip ini, kita tidak akan hanya "sekedar memberi" atau "asal memberi". Kita akan memberi sesuai dengan kemampuan yang maksimal.
6. Berkorban harus "hangus", artinya yang sudah kita beri tidak perlu diungkit-ungkit. "Lupakan apa yang sudah Anda beri tetapi ingat apa yang sudah Anda terima."
7. Menolong harus dengan "prioritas", yaitu mengutamakan orang-orang terdekat seperti tetangga, saudara terdekat dan seterusnya.
Jangan kita berusaha menolong orang-orang yang "jauh" tetapi mengabaikan orang-orang terdekat di sekitar kita dan saudara-saudara kita.
8. Jangan karena menolong orang lain "rumah tangga" kita menjadi rusak dan berantakan, perlu ada komunikasi dan kesatuan hati dalam menolong atau memberi.
(RS)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI