Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Selepas Berdendang, Iwan Fals Digratisin

17 Maret 2017   16:33 Diperbarui: 18 Maret 2017   00:53 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: otomotif.kompas.com

Penyedia jaringan internet tentunya diuntungakan dengan adanya bisnis content ini. Dan kelihatannya, argumentasi para pebisnis over the top ini menemukan tempatnya. Sekarang bisnis penyedia jaringan internet sangat berkembang. Di Indonesia saja terdapat Telkom, Biznet, Play Media, dan First Media, di antaranya yang termasuk provider besar untuk berbasis kabel. Untuk berbasis mobil, ada Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Shared Economy

Pebisnis over the top Youtube mendapatkan keuntungan dua kali. Youtube tidak perlu memberikan imbal jasa dari kepada penyedia jasa internet, tetapi bisa mendapatkan keuntungan dari iklan. Untuk mengembangkan Youtube ini, konten juga diperlukan. Banyak yang menciptakan konten berupa video, lagu, film pendek dan animasi dalam berbagai format dan resolusi bervariasi.

Untuk penyedia konten yang bisa merupakan hasil karya sendiri dan bisa juga tidak, maka akan mendapatkan keuntungan juga. Yotubeakan memberikan pembagian iklan dengan penyedia konten Youtube. Dengan membuat channel di Youtube, maka setiap konten yang dimasukkan ke youtube melalui channeltersebut akan mendapatkan pendapatan iklan dari Youtube dengan basis hit, view atau kunjungan. Setiap konten yang dimuat, dapat dimonetasi.

Ini sering disebut sebagai shared economy. Ekonomi yang menempatkan setiap individu dalam ekosistem itu sebagai konsumen sekaligus sebagai produsen. Penyedia konten merupakan produsen dan penyedia konten bisa juga berperan sebagai konsumen.

Youtube menyediakan wadah. Youtube juga memproduksi konten. Tetapi Youtube juga mengundang setiap orang untuk memproduksi konten. Youtube memberikan kompensasi dari konten yang dimuat. Semakin banyak konten yang dimuat, Youtube semakin besar. Semakin banyak videw yang dilihat, semakin besar pendapatan iklan. Youtbe dan penyedia konten berbagi keuntungan. Produsen dan konsumen saling bertukar posisi. Saling berbagi dan saling menguntungkan.


Penyanyinya Tidak Mendapatkan Apa-apa

Akan tetapi, teknologi sebagaimanapun canggihnya tetap mengahdirkan paradoks. Itu sebuah keniscayaan. Selalu ada dua sisi yang bisa dimunculkan. Teknologi itu bisa menguntungkan dan bisa merugikan. Tidak mungkin sifatnya selalu menguntungkan. Ungkapan populernya, teknologi seperti pisau bermata dua.

Ini terkait konten. Seperti disampaikan di atas, konten yang dimuat bisa diproduksi sendiri atau mengambil dari orang lain. Contohnya lagu-lagu Iwan Fals tersebut. Para penggemar Iwan Fals membuat channel dan memuat lagu-lagu Iwan Fals. Proses ini tanpa meminta ijin kepada Iwan Fals. Para pemilik channel dan pemuat video Iwan Fals ini bebas melakukan aksinya.

Dan jika banyak view yang muncul dari lagu dalam channel atau yang dimuat tersebut, maka pemilik channel atau pemuat video akan mendapatkan uang. Sementara penyanyinya sendiri Iwan Fals, tidak mendapatkan uang sama sekali. Iwan Fals bisa mendapatkan uang jika Iwan Fals yang memuatnya atau Iwan Fals memiliki channel resmi.

Untuk memuat lagu-lagu di Youtube tanpa ijin pelantunnya, bisa jadi juga diperdebatkan. Untuk artis-artis yang tidak terkenal, mungkin ini menjadi sarana promosi gratis yang mendatangkan keuntungan non-materil. Akan tetapi untuk artis yang sudah sangat terkenal seperti Iwan Fals, ini tentunya merugikan. Iwan Fals tidak mendapatkan keuntungan dari hasil karyanya yang dimainkan tanpa ijin oleh pendengar, yang dimuatnya juga tanpa ijin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun