Mohon tunggu...
Mukhlas Prima Wardani
Mukhlas Prima Wardani Mohon Tunggu... Seniman - Manusia Biasa

Manusia biasa yang terus belajar Yang percaya keseimbangan Tuhan, Manusia dan Alam

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rinjani 1, Putri Matahari

14 Januari 2021   19:53 Diperbarui: 14 Januari 2021   20:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Matahari
Tanpa sinarnya kehidupan dunia akan mati
Manusia, tumbuhan, binatang semuanya akan mati tanpa sinar matahari

Bunga-bunga dipinggir jalan takkan mampu melakukan proses fotosistesis tanpa sinar matahari, meskipun membutuhkan bahan lain salah satunya adalah air
Selain tumbuhan, proses fotosintesis juga terjadi kepada alga

Alga adalah tumbuhan yang menarik, karena alga tidak seperti tumbuhan lainnya yang memiliki organ. Alga pernah dimasukkan kedalam golongan ganggang namun sudah dirubah karena akan terjadi kesalah-pahaman makna

Kita berhenti dengan tumbuhan, kita belum berkenalan
Kenalkan, namaku Rinjani.
Nama panjangku adalah Jingga Permata Rinjani
Aku adalah  anak desa
Anak kecil yang dilahirkan di desa, akan dibesarkan di desa

Ayahku bernama Mukhlas Prima Wardani, Bundaku namanya Indah Purnama Sari
Orang tua yang hebat bagi kehidupanku
Kakakku bernama Satrio Damar Wicaksono

Aku punya mbahung  namanya Waras Prima Wardani
Aku punya mbah uti bernama Marti wahyuningsih

Putri Matahari
Ya, akulah sang putri matahari
Sejak aku lahir aku sudah sangat akrab dengan matahari

Baru berumur 3 hari, ibukku setiap pagi menjemurku selama 10-60 menit dibawah sinar matahari sampai berumur 3 bulan
Versi ibuku, itu adalah kalsium utama yang dibutuhkan seluruh makhluk hidup
Versi kedokteran, salah satu alasan yang fenomenal adalah agar seluruh bayi-bayi seperti aku tidak terjangkit penyakit kuning

Setiap pagi
Mbahkung mengajakku jalan-jalan ke sawah
Berjemur dibawah sinar matahari sambil menengok kolam lele serta lahan pertanian milik Mbahkung

Kolam lele mbahkung ku lumayan sedikit besar di desaku
Semua orang di desaku mengenal mbahkung sebagai petani lele
Jadi kalau ada tamu jauh, mereka akan menanyakan tentang usaha lele mbahkung bukan bertanya tentang nama mbahkung

Berbicara tentang matahari
Disinilah kisahnya dimulai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun