Sebenarnya fiturnya memang hanya few cities di wilayah kota yang terbatas. Namun inilah proof of concept tentang fleksibilitas yang menjadi bagian dari layanan JNE dalam situasi urgent.
Super Speed menjadi bukti ketersediaan layanan tersebut. Layanan pengiriman dengan mengutamakan kecepatan dan penyampaiannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau disepakati. Tentu saja dengan memenuhi ketentuan yang menjadi standarisasi di JNE.
Layanan SS tersedia di wilayah tujuan tertentu melalui moda transportasi darat maupun udara. Khusus transportasi udara adalah yang memiliki jadwal penerbangan langsung (direct flight) ke tujuan. Service Level Agreement (SLA) layanan SS adalah maksimum 24 jam sejak transaksi atau paket dijemput kurir.
Pada kondisi tertentu estimasi pengiriman dapat melampaui 24 jam apabila ada permintaan khusus (special instruction) dari pelanggan. Berlaku garansi uang kembali apabila pengiriman lebih dari 24 jam atau melampaui permintaan khusus (special instruction). Dan Pengirim akan menerima pemberitahuan keberhasilan pengiriman paket melalui ponsel ke nomor ponsel pengirim yang tercantum pada resi.
Cerita Keempat; Kurir Arbain, Sekolah 3T dan Paket Pembelajaran. Kisah penantian anak-anak di sebuah sekolah di Pasaman Barat, bukan sekadar cerita tentang pengiriman objek barang, tetapi memenuhi sebuah harapan bagi anak-anak pedalaman.
Paket mainan edukatif untuk sekolah di pedalaman Sumatera Barat, harus diantar melewati bukit, sungai, dan hutan. Pengemudi JNE Arbain, menggunakan motor, sampan, dan tenaga sendiri demi membawa paket itu. Sekolah itu akhirnya memanfaatkan mainan itu sebagai media pembelajaran. Ini bukan propaganda branding biasa, melainkan kisah nyata lapangan yang jarang diangkat.
Cerita Kelima; Kisah relawan dan Reverse Logistics dan Solidaritas Lokal. Sebenarnya ini kisah lama, ketika tekanan pandemi dan krisis membutuhkan pelayanan lebih dari biasanya. JNE bukan hanya melayani sebagai bagian dari bisnis belaka, tapi pelayan solidaritas, bukan hanya soal ROI--Return on Investment, ukuran efisiensi atau profitabilitas, tapi juga menyentuh nilai sosial.
Penggalangan dana selama pandemi, JNE mengumpulkan paket sumbangan makanan, masker, sembako, kemudian mengirimnya gratis ke daerah terdampak. Salah satunya adalah kolaborasi JNE dengan UMKM dan relawan Aceh, Lampung, Papua untuk distribusi masker buatan lokal.
Cerita Keenam; Inovasi Kirim Aman Tanpa Sentuh. Layanan JNE yang diterapkan di eksternal bandar udara dan pelabuhan. Kita semua tahu no-contact delivery, tapi bagaimana real prosedurnya? Peluang JNE untuk mengedukasi sekaligus menginspirasi publik melalui sebuah internal write-up jasa logistik yang patut diungkap ke publik.
Tentu kita ingat selama masa pandemi yang memicu lahirnya fitur "no-contact delivery". Ceritanya bukan sekadar aplikasi; para petugas di bandara Soetta dan pelabuhan Tanjung Priok merancang protokol drop-off, sanitasi paket, dan heat-check, real implemented points yang jarang dibeberkan.
Cerita Ketujuh; Kisah paket emergency dan Proses Kelahiran. Meski dramatis, ini bukan sekadar kisah logistik, ini "layanan kemanusiaan". Begitulah pentingnya kelancaran paket medis. Ada kisah satu paket emergency untuk seorang ibu miskin yang sedang melahirkan di Flores.