Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Cerita Kereta Api "Odong-Odong" Ke Panoramic, Dua Dunia, Satu Cerita Mudik

14 Mei 2025   22:18 Diperbarui: 15 Mei 2025   20:01 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mudik dengan panoramik-tempo.co

Sementara untuk pilihan rute dari Jakarta ke Jogjakarta saja sekarang tersedia kereta api, Java Priority: kereta yang menawarkan layanan premium dengan fasilitas yang lebih baik, termasuk tempat duduk yang lebih luas dan nyaman, serta layanan makan dan minum yang lebih lengkap.

Lalu ada Taksaka Luxury Sleeper: Kereta yang juga menawarkan pengalaman perjalanan yang lebih mewah dengan tempat tidur yang nyaman dan fasilitas yang lengkap. Lainnya ada, Argo Dwipangga Luxury, Argo Lawu Luxury: Kereta-kereta pilihan kelas eksekutif yang nyaman dan aman untuk perjalanan mudik.

Dan tidak ketinggalan Kereta Panoramic: Kereta dengan desain kaca besar yang memungkinkan penumpang menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Karena perjalanan ke Jogjakarta akan melewati view-view yang menarik akhirnya pilihan jatuh ke jenis ini.

Padahal selain kereta diatas juga ada kereta api ekonomi "new generation" yang dilengkapi dengan fasilitas modern seperti KA Mataram, KA Senja Utama, KA Progo, KA Jaka Tingkir, dan KA Fajar Utama.

mudik dengan kereta api panoramic-time indonesia
mudik dengan kereta api panoramic-time indonesia

Petualangan Kaca Panoramik, Cerita Perjalanan Keluarga dari Jakarta ke Jogja

Hari itu Sabtu, 29 Maret 2025 menjadi awal perjalanan mudik yang menarik. Langit Jakarta terlihat bersahabat. Adik, istri, dan tiga anak laki-laki yang sudah beranjak remaja---berkemas sejak subuh. Ransel besar, bekal ringan, dan semangat menggelora.

Dari rumah mereka di kawasan Jakarta Pusat, mereka naik taksi online ke Stasiun Gambir. Anak-anak tampak antusias---terutama setelah tahu bahwa mereka akan naik kereta dengan jendela super besar, seperti di film-film Eropa. Mereka datang 45 menit sebelum keberangkatan. Stasiun Gambir pagi itu ramai tapi teratur. Mereka check-in dengan e-ticket dan diarahkan ke peron eksklusif untuk Kereta Panoramic.

Begitu masuk ke dalam gerbong, mata langsung dimanjakan oleh pemandangan interior yang mewah dan futuristik. Kursi reclining yang lebar, fasilitas layar hiburan, toilet bersih, dan tentu saja,  atap kaca besar yang membentang dari atas ke samping. Anak-anak langsung memilih tempat duduk masing-masing dan bersiap dengan kamera mereka.

Tepat pukul 08.30, kereta melaju. Pemandangan kota Jakarta berganti perlahan menjadi deretan pepohonan dan sawah. Sambil menyeruput kopi dari bar gerbong khusus Panoramic, adik santai mengamati anak-anak yang tak henti mengomentari pemandangan.

Si sulung memotret langit biru yang menyembul di balik awan. Si tengah sibuk mencatat "landmark" yang dilihatnya, stasiun-stasiun kecil, jembatan, dan sungai. Si bungsu... seperti biasa, dia duduk menyender sambil memandangi luar jendela seperti dalam video klip.

Ketika melewati daerah Purwakarta, pemandangan sawah berundak dan bukit hijau menjadi semacam layar lebar alami. Ada momen di mana mereka semua diam, hanya menikmati keindahan. Langit terasa lebih dekat lewat atap kaca, dan mereka baru sadar, betapa jarangnya benar-benar menatap langit tanpa distraksi.

Mereka memesan snack box dari pramugari kereta---semua diantar dengan senyum dan sopan santun. Anak-anak mencoba fitur charging di setiap kursi sambil menonton film lewat ponsel. Tapi layar sesungguhnya tetap jendela itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun