Setelah bahan tersedia, tinggal diproses dibantu anak-anak. Saya kebagian tugas mengolahnya menjadi makanan siap saji, dan bahan pendukungnya seperti kulit risol-nya yang juga home made anak-anak tinggal membungkusnya.
Bahkan saya sudah rencanakan juga jauh-jauh hari, jika memang produksi membeludak maka kebutuhan tenaga akan saya gunakan dari para mantan siswa yang  belum memutuskan untuk lanjut kuliah, akan kuliah tahun depan atau berencana bekerja membantu keluarga karena banyak dari mereka yang sedang mencari peluang mencari uang tambahan. Dengan cara tersebut kita melakukan simbiosis mutualis---sama-sama diuntungkan dari manfaat kerjasama tersebut.
Dengan harapan double plan-ibadah dan bisnis keduanya bisa berjalan seimbang, waktu pekerjaan juga difokuskan pada siang hari, dengan tujuan utama karena sekarang Ramadan dan bisnis juga dirintis sejak ramadan tahun ini maka bisnis sebisanya tidak mengganggu aktifitas ibadah pada malam hari sehingga kita bisa full ibadah.
Pekerjaan terkait bisnis rumahan harus diatur sedemikian rupa selesai sebelum waktu ibadah utama kita di malam hari selama ramadhan, termasuk bertarawih berjamaah agar kita bisa merasakan nikmatnya suasana ramadan bersama sahabat, tetangga di masjid kampus sekaligus bersilaturahmi. Bagaimanapun risiko memulai bisnis berarti bertambah pekerjaan baru dan risiko baru.
Termasuk kemungkinan kita akan rugi jika tidak konsisten dan disiplin dalam menjalankan bisnis agar sesuai dengan Prinsip Going Concern---bisnis yang berkelanjutan. Jika tidak kita hanya akan menyia-yiakan waktu sekalipun dimaksudkan hanya uji coba, tapi namanya bisnis-laba dan rugi adalah standar menunjukkan keberhasilan kita.
Produk yang sudah diselesaikan pada sore hari langsung di packing dalam kemasan-kemasan berdasarkan order atau ukuran jenis produk, diberi label---mengikut prinsip marketing, branding dan marketing yang baik sekalipun produknya rumahan.Â
Di simpan dalam lemari khusus yang bisa membuatnya tahan lama, sehingga saat keesokkan harinya saat diantar ke pelanggan atau dijemput---take away, langsung di rumah sudah ready.
Ramadan tahun ini menjadi momentum yang baik, karena orderan yang datang sendiri karena kebutuhan untuk takjil, sekaligus menjadi berkah karena saya bisa memulai merintis bisnis berdasarkan passion. Bisnis sering kali memang berawal dari hoby atau sesuatu yang kita sukai, sehingga saat mengerjakannya sangat kita nikmati prosesnya.
Saya juga bisa melatih dan mengajarkan anak-anak tentang wirausaha, mengajarkan pembelajaran tentang uang, dan bagaimana mengatur manajemen uangnya. Dengan cara langsung praktik, anak-anak menemukan momentum pembelajaran yang riel sehingga akan sangat positif bisa membangun karakternya.
Kata orang uang memang bukan segalanya, tapi siapa yang tidak butuh uang untuk segala keperluan hidup kita. Bahkan untuk beribadah, bersedekah, berangkat ibadah ke tanah suci---umrah atau haji kan juga pakai uang. Semakin kita menjadi Muslim yang produktif dan berdaya, maka kita bisa semakin bermanfaat bagi orang lain. Tidak harus besar, karena sekecil zarrah atau atom sebuah kebaikan, bernilai pahala berlipat ganda bagi kita.
Dear Ramadan, semoga RPJP ini akan berjalan lancar, mulus dan kelak akan menjadi lahan rezeki, ruang kerja yang baru ketika saya mengisi hari-hari ketika masa pensiun itu tiba. Salam produktif dan berkah untuk semua dalam Ramadan mubarak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI