Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Solusi Ala Project Kurmer P5 Ramadhan Hingga Sakesabu Biar Sekolah Seru Saat Ramadhan

31 Januari 2025   20:47 Diperbarui: 11 Februari 2025   13:15 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bermain sambil belajar sumber foto: joglojateng.co

anak-anak mengaji di sekolah sumber foto dispendikkabupatenmalang
anak-anak mengaji di sekolah sumber foto dispendikkabupatenmalang

Sekolah di Aceh Sebuah Realitas

Dalam kasus sekolah di Aceh yang notabene berdasarkan syariah, persoalan kesyariatan tidak hanya di atur saat Ramadhan, tapi juga dalam keseharian mereka selama 11 bulan lainnya. 

Bahkan dalam keseharian di sekolah dimana saya mengajar, setiap Jumat kami melaksanakan Yasinan atau membaca Surat Yasin saat pagi sebelum masuk kelas. Anak-anak yang terlambat selain menghafal surat pendek dalam juz Amma (juz 30), mereka juga diwajibkan menuliskannya. Anak-anak juga shalat berjamaah bergantian beberapa kelas setiap harinya mengingat kapasitas mushala sekolah yang terbatas.

Sedangkan daerah lain ada yang tidak menjalankan kebijakan tersebut secara ketat. Sehingga kebijakan libur atau tidak libur selama Ramadhan menjadi sangat berbeda cara pandangnya. Apalagi di daerah dengan mayoritas siswanya yang non Muslim.

Tapi dalam konteks kebijakan nasional harus dikaji tidak boleh parsial, namun bersifat komprehensif, dimana nantinya manfaatnya harus bisa lebih optimal dirasakan daripada mudharatnya. Apalagi tantangan saat ini tak lagi sesederhana dulu. Terutama kehadiran digitalisasi dalam segala aspek yang bisa berdampak pada bagaimana anak-anak menyikapi manfaat teknologi selama berpuasa di Bulan Ramadhan.

Apakah ada pemikiran yang lebih konstruktif misalnya, berupa kebijakan menjalankan aktifitas pendidikan yang lebih kreatif dan fun, bukan sekedar belajar di kelas reguler seperti hari-hari biasa?. Seperti kata anak-anak, saat saya sampaikan soal wacana libur atau tidak libur. Meski pro kontra pada intinya mereka sepakat;  kalau harus tetap sekolah, masa iya Ramadhan juga belajar biasa, yang di luar kebiasaan dong!. Lantas apa wujudnya?. Tentu harus dipikirkan solusi yang cerdas.

Atau kebijakannya berdasarkan sikon di masing-masing daerah, namun harus menjadi prioritas untuk dijalankan kecuali terdapat pengecualian yang bersifat substansional, seperti kondisi daerah dengan mayoritas penduduknya yang Non Muslim.

anak-anak mengaji di sekolah sumber foto: tempo.co
anak-anak mengaji di sekolah sumber foto: tempo.co

Libur Saja Kok Repot, Tapi Wacana Ini Memang Tidak Mudah Kok!

Kita tentu harus mengkaji dengan cermat untung ruginya. Bukan hanya bahwa ini kebijakan yang sangat beda dan tidak pernah dilakukan sebelumnya. Tidak sesederhana itu, karena muncul debat yang mengerucut pada kesimpulan dijalankan saja kan ini kebijakan yang beda. Ini pasti positif karena selama Ramadhan mestinya ya untuk ibadah jangan mikir sekolah. Padahal logisnya bersekolah juga ibadah, jika konteksnya untuk mencari ilmu pengetahuan yang diamanahkan agama.

Tapi jangan lupa jaman juga berubah, tantangan juga sangat berubah mengikuti dinamika yang ada. Dulu kata ibu saya, selama Ramadhan kami sibuk tadarusan, menghafal Al Qur'an, khatam Qur" an bisa seminggu sekali. Mengapa?. Ketika itu televisi masih jarang, apalagi gadget belum dikenal atau malah belum ada. Sehingga alternatif orang untuk beribadah seperti tidak banyak pilihan dan menjadi lebih totalitas. Ramadhan ya beribadah titik.

Tapi kata anak saya, itukan dulu nek. Sekarang bukan televisi godaan terbesarnya, tapi kehadiran internet dengan nir jaringan yang bisa menembus ruang dan waktu, dan difasilitasi oleh gadget si super privasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun