Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi, Persamaan dan Perbedaan Antara Corona dan Polio

31 Maret 2020   18:14 Diperbarui: 6 April 2020   21:40 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay - Conmongt

Kedua orang tuaku kini telah tiada. Tak ada yang bisa aku tanyakan kepada mereka bagaimana suasana saat virus polio memapari diriku. Ada seorang sepupu, anak kakak ayahku yang tertua. Katanya saat itu aku diberi berbagai vitamin, tak ada obat khusus. Dan perlakuan medis untuk memperkuat otot kaki yang lumpuh. Hasil yang aku tahu. Aku menjadi anak yang Alhamdulillah masih bisa berjalan sendiri, walau dengan kaki kiri bagian bawah kecil dan lemah. 

Hidup sebagai anak cacat. Sekolah di YPAC. Cukup membuat aku bahagia sebagai anak-anak. Tetapi menjalani hidup hingga dewasa, atau bahkan hingga tua, bukan tanpa kesulitan. Tak banyak aku ungkapkan kepada orang lain. Sekarang barulah aku mengungkapkan melalui Kompasiana.

Saat ini setiap hari aku membaca dan melihat melalui media yang ada, betapa mengerikan menghadapi pandemi. Saat ini negeriku, Indonesia, dan negara lain seluruh dunia menghadapi pandemi covid 19. 

Dulu orang tuaku tak pernah bercerita tentang keadaanku saat awal aku menjadi orang terpapar virus polio. Hanya kadang jika aku bertandang ke rumah keluarga yang mengenali aku sejak kecil. Mereka sering mengatakan dulu keadaanku mengenaskan. Hanya itu. Tak pernah ada yang membahas lebih lanjut, mengenaskan yang bagaimana.

Aku baru tahu bahwa aku merupakan korban pandemi dari dokter kandungan tempat aku konsultasi kehamilan anakku yang pertama. Beliau mengatakan tentang pandemi itu saat melihat tahun kelahiran pada data medis aku. Beliau mengatakan saat itu sebenarnya sudah ada vaksinasi. Lo ... kenapa aku bisa terpapar virus polio ya?

Supaya anak-anakku tidak menjadi penderita polio seperti aku, aku harus melakukan vaksinasi kepada anak-anakku.

Sumber gambar: Pixabay - Conmongt
Sumber gambar: Pixabay - Conmongt

 Pada tahun 1954, vaksin polio pertama kali diberikan secara disuntikkan  kepada anak-anak sebuah sekolah dasar di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. ( diambil dari Kompas.com. "Hari Ini dalam Sejarah, Vaksin Polio Pertama Diberikan ke Anak-anak ", Penulis : Aswab Nanda Pratama. Editor : Bayu Galih). Itulah sebabnya aku masih terpapar virus polio. 

Aku terpapar virus polio pada tahun 1955, dan aku tinggal di Indonesia. Belum ada vaksinasi polio di Indonesia. Aku menjadi pasien positif pandemi polio yang berhasil disembuhkan. Alhamdulillah... 

Dokter Jonas Salk, peneliti medis dan virolog dari Amerika Serikat, yang pertama kali menemukan vaksin polio. Sejak adanya vaksin polio, Insyaa Allah anak-anak bisa terhindar dari paparan virus polio.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun