Dan ketika ketinggian bukit dan kokohnya gunung
menjadi nafasku...
Dan saat aroma kembang kopi dalam balutan kabut
menjadi detak nadiku..
Saat itulah mesti kuhamparkan samudra kesabaran
dan gelombang rasaku...
agar tetap dapat kuhirup semesta wangimu..
memenuhi setiap celah jiwaku..
membuar ke seluruh aliran darahku..
dan ketika hati ini resah karena terlalu berharap
kepada selainMu..
menumpukan impian pada makhluk lemahMu...
maka semestinyalah...
aku kembalikan semua padaMu..
Untuk tetap bersemayamnya ketenteraman jiwaku....
Mengenang saat awal di Bukit Menoreh
Ngl, 181216
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!