Adat Tradisoinal Jawa Tengah Dieng
oleh: Raysa Amelia Sahara
Santri MAS KMI Diniyyah Puteri
Â
Di Indonesia banyak beragam budaya yang masih di lestarikan dari dulu hingga sekarang. Beberapa budaya itu ada yang di perbolehkan di agama islam dan ada yang tidak di perbolehkan di aga islam. Tradisi dieng adalah tradisi memotong rambut gimbal.
Dieng adalah tradisi unik yang memiliki makna yang tersendiri. Dieng adalah berasal dari daerah berbatasan kabupaten banjarnegara dan kabupaten wonosobo. Rambut gimbal yang dimiliki masyarakat dieng bukanlah rambut yang di sengaja melainkan rambut yang tumbuh secara alami. Biasanya rambut ini tumbuh di kalangan anak-anak.
(Muthia Alya Rahmawati -- Senin, 27 Nov 2023).
Konon katanya anak yang memiliki rambut ggimbal adalah anak yang membawa kesejahteraan di masyarakat dieng. Anak yang memiliki rambut gimbal atau anak gimbal biasanya di sebut titisan  Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce. Nini roro ronce adalah abdi dari nini roro kidul yang di mana tugasnya sama untuk menjaga lautan dan berbedanya nini roro ronce tugasnya menjaga dataran tinggi di dieng. Nini roro ronce juga memiliki rambut gimbal di karena itu anak-anak di kalangan dieng maupun diluartnya banyak yang memiliki rambut gimbal
(Andi Ratna Widowati Rabu, 26 Januari 2022).
Tradisi dieng ini yang diyakini memiliki nilai sakral bagi masyarakat setempat. Tradisi ini tidak sekadar menjadi peristiwa ritual, tetapi juga dipercaya sebagai sarana untuk menjaga keseimbangan hidup dan ketentraman masyarakat. Bagi warga Dieng, pelaksanaan tradisi tersebut bertujuan agar mereka terhindar dari berbagai bentuk kesialan, malapetaka, maupun gangguan yang dianggap dapat mengganggu keharmonisan hidup. Dengan demikian, tradisi rambut gimbal tidak hanya dipandang sebagai wujud pelestarian budaya leluhur, tetapi juga sebagai manifestasi kepercayaan kolektif masyarakat Dieng dalam menolak bala dan menjaga keberlangsungan kehidupan yang harmonis. Tradisi rambut gimbal di Dieng merupakan salah satu warisan budaya yang memiliki makna sakral dan kepercayaan mendalam bagi masyarakat setempat. Tradisi ini dilakukan ketika seorang anak lahir dan tumbuh
Pelaksanaan tradisi ini tidak hanya sebatas memotong rambut gimbal, tetapi juga disertai dengan pemenuhan permintaan anak yang bersangkutan. Permintaan tersebut dianggap sebagai syarat utama sebelum ritual pemotongan rambut dilakukan. Masyarakat percaya, apabila keinginan anak tidak dipenuhi, maka bukan hanya anak tersebut yang akan mengalami gangguan, melainkan juga masyarakat Dieng secara keseluruhan akan ditimpa nasib buruk atau kesialan.