Mohon tunggu...
Rinaldi Syahputra Rambe
Rinaldi Syahputra Rambe Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Anak desa, suka membaca, menulis dan berkebun. Penulis buku "Etnis Angkola Mandailing : Mengintegrasikan Nilai-nilai Kearifan Lokal dan Realitas Masa Kini". Penerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menjadikan Pekarangan sebagai Laboratorium Percobaan Tanaman

19 Oktober 2023   11:28 Diperbarui: 19 Oktober 2023   18:50 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jagung manis hasil eksperimen laboratorium di pekarangan rumah (Sumber: Dokumentasi Pribadi / Rinaldi Syahputra Rambe)

Pekarangan rumah memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah sebagai laboratorium tanaman untuk eksperimen pertanian.

Pemanfaatan pekarangan sebagai laboratorium tanaman merupakan langkah yang sangat relevan dengan isu-isu ketahanan pangan dan perlindungan ekologi yang berkelanjutan. Ketahanan pangan dan perlindungan ekologi adalah hal-hal krusial yang seharusnya menjadi perhatian bersama, mengingat bahwa makanan adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, dan ekologi yang terjaga adalah faktor kunci dalam menjaga kualitas lingkungan.

Mengubah pekarangan menjadi laboratorium percobaan tanaman merupakan cara yang menarik dan bermanfaat untuk memperdalam pemahaman tentang pertumbuhan tanaman, ekosistem lokal, serta menerapkan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan.

Selama ini, kita sering hanya terfokus pada produk akhir tanpa memahami proses di baliknya. Mulai dari beras yang kita konsumsi, sayuran yang menjadi santapan kita, hingga hidangan di meja makan kita -- semuanya sering dianggap enteng tanpa mempertimbangkan asal usulnya. Terlalu sering kita mengabaikan proses ini, yang dapat berdampak pada konsumsi makanan yang tidak memenuhi standar mutu yang baik, seperti adanya pestisida berlebihan dalam sayuran yang kita konsumsi dan kandungan zat berbahaya lainnya dalam makanan kita.

Mengubah pekarangan menjadi laboratorium tanaman akan membuka pintu pengetahuan bagi kita tentang proses pembuatan makanan, dari lahan hingga meja makan, serta bagaimana makanan tersebut siap untuk kita nikmati setiap hari.

Melalui langkah-langkah ini, kita dapat memperoleh manfaat berlipat ganda. Pertama-tama, kita akan memiliki kesempatan untuk lebih mendalam memahami proses pertumbuhan tanaman secara langsung.

Praktik ini akan memungkinkan kita untuk belajar tentang cara tanaman tumbuh, apa yang mereka butuhkan untuk berkembang dengan baik, dan bagaimana ekosistem lokal berperan dalam pertumbuhan mereka.

Selain itu, dengan menjadikan pekarangan sebagai laboratorium tanaman, kita dapat menerapkan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk menjaga ekologi lokal dan menekan penggunaan pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya yang dapat merusak ekosistem.

Lebih jauh lagi, ini akan menjadi cara praktis bagi kita untuk berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan. Dengan memiliki pengetahuan tentang bagaimana bahan makanan kita ditanam dan diproses, kita bisa memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi lebih berkualitas dan lebih aman. Ini juga dapat mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan pangan yang panjang dan rentan terhadap gangguan.

Terong ungu hasil ekperimen laboratorium tanaman di pekarangan (Sumber: Dokumentasi Pribadi / Rinaldi Syahputra Rambe)
Terong ungu hasil ekperimen laboratorium tanaman di pekarangan (Sumber: Dokumentasi Pribadi / Rinaldi Syahputra Rambe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun