Mohon tunggu...
Rina Afrina
Rina Afrina Mohon Tunggu... -

Kerja, kuliah, dan mencoba peruntungan masa depan di :\r\nwww.tanahabangonline.co.id

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tanah Abang dan kisah ajaib pohon biji nyiri

27 Februari 2013   01:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:38 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1361926842890692794

Tanah abang.  Dulunya ada sebuah kawasan perbukitan merah dikelilingi rawa tak bernama yang dominan ditumbuhi mangrove Nyirih agung (Xylocarpus granatum).  Tanaman ini yang di Indonesia dikenal dengan nama biji nyiri ini dikemudian hari menginspirasi sebuah nama yang menjadi pusat bisnis garmen terbesar di Indonesia, Tanah Abang.  Inilah Tanah Abang dan kisah ajaib pohon biji nyiri. De Nabang, demikian konon orang Belanda yang mendiami Batavia menyebut pohon berukuran sedang, yang tingginya bisa mencapai mencapai 22 m, dan bergaris tengah hingga 1 m ini.  Sementara masyarakat sekitar memplesetkannya dengan sebutan Tenabang, yang seiring dengan perkembangan waktu dan sejararah berubah menjadi Tanah Abang.  Sejarah atau video Tanah Abang tempo doeloe lebih detail dapat dilihat di blog yang pernah saya tulis :  Tanah Abang dari masa ke masa atau di sejarah kampung tua di jakarta. Pohon De Nabang memang sangat khas tumbuh didaerah yang juga tak jauh letaknya dengan aliran sungai Krukut. Ciri yang gampang dilihat adalah pohonnya yang berakar banir, sering dijumpai sistem akar berupa akar napas atau permukaan akar seperti pita. Kulit batangnya kerap bercelah atau bersisik.  Daunnya majemuk menyirip genap, berseling, bentuk anak daun jorong atau bulat telur sungsang.  Bunga malai tumbuh pada ketiak daun, uniseksual, daun-daun mahkota berwarna putih-krem.  Buah kapsul, halus berkayu, bergaris tengah hingga 25 cm, mengandung 6 – 18 biji. Biji berbentuk persegi empat, panjang hingga 6 cm, berwarna coklat. Tidak diketahui pasti apakah tanaman ini sudah tumbuh liar dirawa-rawa di Jakarta atau memang dibawa oleh orang Belanda, karena Xylocarpus granatum adalah tumbuhan khas dari Afrika Timur dan Madagaskar. Yang pasti Xylocarpus granatum adalah tumbuhan bakau, yang tumbuh pada ekosistem bakau yang berlumpur. Di ekosistem bakau di Indonesia, Xylocarpus granatum telah diketahui toleran terhadap lingkungan dengan salinitas 0.1-3%. [caption id="attachment_238935" align="alignnone" width="400" caption="De Nabang"][/caption] Lalu apa fungsinya pohon De Nabang ini sebenarnya ?  Kulit batang pohonnya kaya akan tannin dan dapat digunakan sebagai bahan pewarna pakaian.  Batangnya, seperti kayu mahoni, berpotensi sebagai bahan bangunan dan sumber kayu bakar.  Tumbuhan ini dipakai pula untuk merehabilitasi lahan atau mereklamasi kawasan pantai. Terlepas dari beragam versi cerita mengenai asal-usul nama Tanah Abang yang ada di masyarakat, Tanah abang atau Tanahabang kini telah menjelma menjadi kawasan perdagangan terutama industri garmen terbesar dengan keuntungan ekonomis yang sangat luar biasa.  Dan kalau Anda mencari sejarah yang berhubungan dengan kata kunci Tanah Abang di Internet, yang perlu Anda waspadai adalah bahwa penuh sesak keyword di mesin pencari seperti Google ternyata yang empunya keyword adalah mayoritas pedagang baju online yang tak mesti mangkal di tanah abang.  Seperti situs saya ini tanah abang online, hehe.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun