Mohon tunggu...
Rima Handayani
Rima Handayani Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Penulis yang masih terus belajar

Be your self

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Berpikir Positif dari Musim Kemarau

3 September 2021   12:05 Diperbarui: 3 September 2021   12:06 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://wowbabel.com/

- Global warning, biasa dikenal dengan pemanasan secara global, menjadi penyebab kekeringan terbesar di dunia. Global warning penyebabnya sangat beragam seperti polusi kendaraan dan pabrik, penggunaan berbagai zat kimia berbahaya dan lain-lain.

- Kerusakan hidrologis, yaitu kerukan pada fungsi wilayah hulu sungai karena waduk dan saluran irigrasi terisi sedimen dalam jumlah besar. Akibatnya kapasitas dan daya tampung air berkurang drastis sehingga memicu kekeringan saat musim kemarau.

Nah.... sekarang bagaimana mengatasi dampak dari kekeringan yang  melanda ;

1. Air sangat vital sekali dalam kehidupan, fungsinya sebagai air bersih selain untuk dikonsumsi sebagai air minum juga untuk keperluan mencuci, mandi, memasak dan lain sebagainya. Jika terjadi kekeringan maka berdampak pada kesehatan tubuh manusia dan membuat kegiatan sehari-hari terganggu. Agar hal tersebut tidak terjadi maka kita harus selalu menjaga cadangan air yang ada di bumi, dengan melakukan ;

- penghijauan di sekitar rumah, di tepi danau atau sungai.

- menggunakan air bersih dengan bijak,

- tidak membuang sampah sembarangan, 

- tidak mencemari sumber-sumber mata air dengan bahan kimia dan

- tidak membuang sampah sembarangan.

2. Salah satu penyebab kekeringan adalah adanya global warning yang dipicu oleh polusi udara yang umumnya terjadi di perkotaan, untuk itu dalam mengatasi polusi udara di kota agar tidak terjadi kekeringan yang berkepanjangan, kita harus melakukan ;

- beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun