Mohon tunggu...
Rikza Junia
Rikza Junia Mohon Tunggu... -

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecerdasan Dapat Merugikan Masa Depan

27 Mei 2015   18:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:32 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The world is moving so fast these day

That the man who say’s it can not be done

Generally interrupted by someone doing it

(by : Hanry Emerson Fosdick)

“Dunia sedang berkembang begitu pesatnya sehingga orang berkata itu tidak dapat dikerjakan, biasanya akan dikejutkan oleh orang lain yang sedang mengerjakannya.” Kalimat ini merupakan informasi yang wajib diketahui setiap individu. Merupakan penyakit yang marak sejak seorang anak keluar dari rahim ibunya hingga ia bisa membaca dan menulis, lebih diketahui pada saat seorang anak mengetahui bahwa dirinya dikatakan orang sebagai anak cerdas atau tidak, saat seorang anak dapat menilai kadar kemampuan dirinya, saat akal dinomersatukan bagi pemiliknya dan pada saat itulah seorang anak tersebut mulai menutup masa depan yang cerah.

Masa depan yang cerah bukan pengertian khusus yang kita anggap dimana seseorang akan sukses dengan harta yang melimpah serta kebutuhan pribadi yang sempurna, melainkan proses seseorang melewati masa hidupnya dengan kerja cerdas akal dan hatinya.

Berbicara mengenai kecerdasan. Seorang anak yang terlahir dengan kecerdasan hereditas (bawaan lahir) dari gen orang tuanya lebih dominan tidak aman untuk masa depannya. Sebab kecerdasan ini lebih banyak mempengaruhi sifat dan sikap mereka yang beranggapan selalu merasa studying within the comfort zone belajar dalam zona nyaman. Kemampuannya yang selalu lebih unggul dibandingkan teman sebayanya akan merasa selalu aman dalam penilaian. Memang tidak bisa dipungkiri justru dengan kecerdasannya kadang disertai rasa sombong. Faktor inilah yang harus diwaspadai khususnya bagi para orangtua. Lalu bagaimana cara mengantisipasinya?

Segera mengetahui sifat dan sikap anak. Sejak dini orang tua perlu menganalisa masa perkembangan anak disekolah. Setidaknya orang tua adalah lingkungan terdekat bagi anak agar dapat mengkoordinir perkembangan anak dengan baik. Sebab anak cerdas memiliki banyak mengajukan pertanyaan untuk melindungi dirinya dari efek buruk agar kepribadiannya terlihat sempurna. Motivasi dengan berprinsip baik dan benar akan membuka pikirannya menuju masa depan yang cerah, usahakan juga menanamkan sifat rendah hati guna menyeimbangkan kecerdasan akalnya. Jika kecerdasan akal telah sinkron dengan hati maka tanpa perlu pembimbingan lagi seorang anak dapat membentengi dan menjalani kehidupannya dengan baik dan benar.

Sebenarnya kecerdasan hereditas bukan salah satu faktor yang membuat seseorang kehilangan masa depan yang cerah. Banyak sekali orang yang merasa hidupnya suram. Sekalipun dalam pandangan orang mereka termasuk orang yang berhasil dalam hidupnya. Mereka itulah orang yang kehilangan kepercayaan dirinya. Self confidence kepercayaan diri juga merupakan salah satu kunci masa depan cerah. James Joyce, berkata “Kesalahan adalah gerbang penemuan. Maka tumbuhkan keyakinan pada diri, karena setiap pembelajaran pada dasarnya mereka Jenius.” Sebenarnya rasa percaya diri itu timbul dari sebuah pelatihan terhadap dirinya dari beberapa pengalaman yang telah dilaluinya. Tidak lari dalam masalah dan selalu memecahkannya meski salah. Dari sinilah rasa percaya diri itu muncul guna menghadapi kehidupan selanjutnya. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa pokok dari sebuah permasalahan adalah faktor seberapa banyak seseorangan berpengaruh didalam pengalamannya. Orang yang berhasil adalah orang yang melewati segala tantangan hidupnya namun tidak mempelajari intisari kehidupan yang pernah ia lalui sedangkan orang sukses adalah orang yang berhasil melewati segala tantangan hidupnya dal selalu mawas diri dalam setiap mempelajari intisari kehidupan yang pernah ia lalui.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun