Mohon tunggu...
Riky Rinovsky
Riky Rinovsky Mohon Tunggu... Cinta Damai

Anak Negeri Ujung Utara Indonesia https://gurindam.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peneliti Akan Kaji Keberadaan Gajah Mina

5 Maret 2011   11:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:02 2890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peneliti Akan Kaji Keberadaan Gajah Mina di kabupaten natuna Provinsi Kepri [caption id="attachment_93418" align="alignnone" width="400" caption="google gaja mina"][/caption]

Natuna Provinsi Kepri-Keberadaan hewan Gajah Laut atau yang dikenal dengan Gajah Mina di perairan laut Natuna, ternyata telah menarik sejumlah peneliti nasional bahkan dunia untuk mengadakan penelitian atas keberadaan hewan tersebut. Apalagi, sebelumnya, Rabu (23/2-2011) lalu, bangkai hewan laut tersebut dengan panjang lebih dari 7 meter ditemukan terdampar di pantai Sujung, Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Natuna. “Memang ada beberapa peneliti nasional dan luar negeri yang menyatakan berminat untuk melakukan penelitian keberadaan hewan tersebut,” aku Kadis Perikanan dan Kelautan Natuna, Izwar Asfawi. Kata Izwar, pihaknya sendiri belum dapat memastikan apakah bangkai hewan tersebut merupakan Gajah Mina, karena masih melakukan penelitian. Apalagi, saat petugas datang, bangkai yang ditemukan sudah tidak utuh lagi karena banyak warga yang mengambil tulang dan gading hewan tersebut. "Kata warga, bangkai hewan tersebut adalah Gajah Mina, jenis hewan langka yang habitatnya sudah punah. Ada warga yang mengambil gading hewan tersebut,” lanjutnya. Dijelaskan, pihaknya sudah meminta warga untuk menyerahkan tulang dan gading hewan tersebut ke DKP, agar dapat dilakukan penelitian yang akan diserahkan ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dengan penelitian LIPI maka nantinya dapat dipastikan bahwa bangkai hewan tersebut merupakan Gajah Mina atau bukan. Samat, warga yang pertama menemukan bangkai hewan itu mengungkapkan bahwa awalnya ia melihat bangkai hewan yang mirip Gajah Mina tersebut terapung dengan bentuk gundukan putih besar dan tersangkut di bagan milik nelayan, Selasa (22/2/2011) siang. Keesokan harinya, warga mendapati bangkai hewan itu telah terdampar di tepi pantai. Hewan laut yang diduga Gajah Mina sepanjang lebih dari 7 meter ditemukan lagi mati terdampar di pantai Sujung Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut, Rabu (23/2). Saat ini, bangkai hewan langka tersebut tengah diteliti oleh pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Natuna. Ini memastikan apakah bangkai itu Gajah Mina atau bukan. Sebelumnya bangkai serupa pernah ditemukan di Subi, 2002 lalu. Menurut samat, warga yang ditemui di lokasi, bangkai hewan yang diduga mirip Gajah Mina tersebut pertama kali ditemukan terapung di laut dengan bentuk gundukan putih besar yang tersangkut di bagan milik nelayan pada Selasa (22/2 /2011), sekitar pukul 12.00 WIB siang. Kemudian warga menunggu dan sampai akhirnya, esok  dini hari, hewan tersebut terdampar di tepi pantai. Lanjutnya, mengetahui bahwa bangkai hewan tersebut adalah Gajah Mina, dan merupakan hewan langka, warga kemudian berlomba mengambil tulang belunang termasuk gading hewan tersebut. “Gadingnya mencapai 2 meter lebih dan kini disimpan warga,” jelasnya. Terpisah, ketua Lembaga Kajian Sejarah (LKS) Kabupaten Natuna, Zaharuddin  menyatakan bahwa setelah melihat ciri-ciri dari bagian tubuh bangkai hewan tersebut, dirinya sangat yakin kalau hewan tersebut adalah Gajah Mina. "Kalau melihat bentuknya gadingnya dan kulit yang berbulu, bangkai tersebut benar adalah hewan laut langka, Gajah Mina," katanya yakin. Menurutnya, penemuan bangkai hewan laut Gajah Mina bukan yang pertama kali, melainkan sudah sering. Bangkai yang sama juga pernah ditemukan masyarakat Kecamatan Subi pada tahun 2002 lalu, dengan ukuran panjang 18 meter dan panjang gading 2,5 meter. Kemudian Gajah Mina kembali ditemukan di Desa Teluk Buton Kecamatan Bunguran Utara tahun 2007. Juga penemuan bangkai Gajah Mina tahun 2010 oleh masyarakat Letung, Kabupaten Kepulauan Anambas. Katanya, temuan hewan langka ini bukan menjadi suatu keanehan bagi masyarakat Natuna. Bahwa hewan laut langka, Gajah Mina adalah hewan yang bangkainya kerap ditemukan di sekitar wilayah laut Natuna. Zaharuddin menambahkan, kedepan, dengan kembalinya ditemukan bangkai Gajah Mina maka Dinas terkait harus segera mengambil sikap dengan mempatenkan Gajah Mina sebagai hewan langka yang hidup di perairan laut Natuna. "Sudah banyak bukti yang meyakinkan kalau Gajah Mina itu hidup di perairan Natuna, yakni dengan banyaknya ditemukan bangkai hewan ini oleh masyarakat" tukasnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun