Mohon tunggu...
Blue Ambience
Blue Ambience Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar untuk sering menulis

Introvert, INFJ, suka ngedesain, penikmat kopi. Hobi menonton.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review "Twingkling Watermelon"

16 Desember 2023   00:59 Diperbarui: 16 Desember 2023   01:11 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku punya beberapa pandangan berbeda mengenai penilaian secara keseluruhan dari series ini. Akhir-akhir ini aku lagi jarang menonton drakor, tapi di tiktok judul ini sering disebut otomatis lah jadi penasaran. Apalagi ada karakter dari  series 2521 juga jadi otomatis kaya dibawah alam sadar mikir seolah bakal menarik juga. Karena rupanya beginilah habit ku tiap kali nonton, setelah suka sama karakternya biasanya nyari film/series lain yang pemerannya dari film/series yang yang aku suka.

Awal-awal menonton aku ngerasa ini akan ke drama si Eun gyol dengan keluarganya yang tuli, eh tiba tiba di episode selanjutnya di twist kah jadi genre "fantasy / time travel". Agak ngerasa dihianatin sih kaya udah attach banget sama main story si Eung Gyol yang di bully trus punya masalah sama bapaknya, trus malah tiba-tiba..

Hal yang bagus (menurutku) dari series ini:

  • Aku mikir ini sekumpulan cerita mirip 18 again ditambah 2521. Gak ada yang salah, secara suka kedua filmnya juga.
  • Terpesona sama karakter cewenya, pesona lead female nya gak main-main aura cewe populer dan gadis manis pendiem terjewantahkan di series ini.
  • Konsep ketemu ayah dimasa muda yang jatohnya malah jadi genre BL kalo adegannya dipotong-potong, di framing dan upload tiktok haha.
  • Ngingetin aku mengenai masalah anak dan ortu yang gak sepaham,
  • POV anak mengerti bahwa ayah dan ibunya pernah muda dan punya struggle nya sendiri-sendiri.
  • POV gadis tuli dan diskriminasinya.
  • Ini series tuh ngingetin aku sama film Kuch-kuch hotahai, yang mana anak berusaha makcomblangin ortunya.

Yang kurang:

  • Genre Time Travel itu kompleks sebenernya, agak triki untuk bermain dikonsep ini. Tapi aku ngosongin semua pengetahuanku tentang konsep Time Travel dari film lain ke series ini. Lebih berfokus ke cerita masa muda mereka.
  • Kalau mau dipikir sebenernya aku terjebak mindset timetravel dari anime Steins'gate, film About Time, dan tentunya Marvel. Soal konsep butterfly effect dan paradox. Tapi time travel sendiri katanya emang ada perbedaan sih, jadi tergantung dimana sipenulis mau make konsep yang mana.
  • Tapi tau gak sih, kalo dipikir-pikir konsep balikke masalalu untuk ngerubah masadepan ini bakal paradox, belum lagi bagaimana dengan kehidupan orang-orang didunia dimana si karakter time travel? bukan kah setiap orang adalah karakter utama dari ceritanya masing-masing? agak egois nge drag cerita lo  beda sedangkan yang lain enggak kan berarti otomatis tercipta timeline baru ya. Jadi tercipta 2masa depan berbeda.
  • Bukan jelek sih, tapi pengen liat bagaimana kehidupan Se-Kyung gak sih sama ibunya gimana jadinya setelah 2023..
  • Aku skip semua adegan nyanyi wkwk (preferensi pribadi sih)
  • Endingnya kecepetan, masih kangen Chung Ah muda wkwk

Mungkin itu aja sih menurutku dari hasil nonton semua episode wingkling Watermelon ini. Thank sudahmembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun