Mohon tunggu...
Riki Tsan
Riki Tsan Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Mata

Eye is not everything. But, everything is nothing without eye

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Detik-detik Kepergian Ibuku

5 Oktober 2018   05:44 Diperbarui: 15 Oktober 2018   08:29 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thehalalbusinessesnews.com

Teman saya, yang juga seorang dokter spesialis mata mengirimkan pesan di grup WA yang berisi kronologis singkat bagaimana ibundanya wafat saat terjadinya musibah gempa bumi di Palu.

Dia sendiri tinggal di Bekasi dan mendapatkan informasi tersebut dari keluarganya yang selamat dan yang sempat menyaksikan peristiwa itu.

Saya mencoba menuliskan kembali pesannya tersebut dan berusaha membayangkan serta melukiskannya dengan bahasa saya sendiri.

-----

Saat itu azan magrib berkumandang. Di rumah, ibuku bersiap siap melaksanakan sholat magrib. Ia berwudhu' dan kemudian mengenakan mukenahnya.

Baru saja mengucapkan takbir, tiba tiba lantai di bawah kakinya berguncang dengan hebat. Berbagai material jatuh berhamburan dari atap rumah.

Dunia seakan akan runtuh. Suasana di dalam rumah gelap gulita.

Di luar rumah, orang orang berteriak dan menjerit jerit, 'Gempa !...gempa !. Ya Allah...Allahu Akbar......

Ibu berusaha meneruskan sholatnya. Namun apa daya tubuhnya limbung dan kemudian jatuh. Ia merintih menahan sakit.

Beberapa menit kemudian, dari arah bukit yang tak jauh dari rumah, terdengar suara bergemuruh.

Dari atas bukit menyembur bongkahan bongkahan lumpur, yang meluncur deras bergelombang dan menerjang apa saja yang dilaluinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun