Teman saya, yang juga seorang dokter spesialis mata mengirimkan pesan di grup WA yang berisi kronologis singkat bagaimana ibundanya wafat saat terjadinya musibah gempa bumi di Palu.
Dia sendiri tinggal di Bekasi dan mendapatkan informasi tersebut dari keluarganya yang selamat dan yang sempat menyaksikan peristiwa itu.
Saya mencoba menuliskan kembali pesannya tersebut dan berusaha membayangkan serta melukiskannya dengan bahasa saya sendiri.
-----
Saat itu azan magrib berkumandang. Di rumah, ibuku bersiap siap melaksanakan sholat magrib. Ia berwudhu' dan kemudian mengenakan mukenahnya.
Baru saja mengucapkan takbir, tiba tiba lantai di bawah kakinya berguncang dengan hebat. Berbagai material jatuh berhamburan dari atap rumah.
Dunia seakan akan runtuh. Suasana di dalam rumah gelap gulita.
Di luar rumah, orang orang berteriak dan menjerit jerit, 'Gempa !...gempa !. Ya Allah...Allahu Akbar......
Ibu berusaha meneruskan sholatnya. Namun apa daya tubuhnya limbung dan kemudian jatuh. Ia merintih menahan sakit.
Beberapa menit kemudian, dari arah bukit yang tak jauh dari rumah, terdengar suara bergemuruh.
Dari atas bukit menyembur bongkahan bongkahan lumpur, yang meluncur deras bergelombang dan menerjang apa saja yang dilaluinya.