Tangan Ibu: Mengubah Sisa Menjadi Karya, Memberdayakan Lewat Keset Kaki
Di balik limbah kain yang sering terabaikan, ada tangan-tangan lembut penuh keteguhan. Mereka adalah para perempuan yang tergabung dalam program Tangan Ibu, sebuah gerakan pemberdayaan yang menyulap baku bekas menjadi keset kaki bernilai guna dan jual.
Program Tangan Ibu bukan sekadar pelatihan keterampilan, tapi juga ruang bertumbuh bagi ibu rumah tangga, janda, dan perempuan marjinal untuk mandiri secara ekonomi, sekaligus menjaga lingkungan.
Dengan alat sederhana dan bahan kain bekas yang didaur ulang, para ibu ini menciptakan keset kaki unik dan fungsional, yang tidak hanya indah dipandang, tapi juga menyimpan kisah tentang ketekunan dan harapan.
Setiap helai keset adalah simbol dari kerja keras, cinta, dan semangat hidup. Melalui karya ini, Tangan Ibu ingin menunjukkan bahwa perubahan sosial bisa dimulai dari rumah, dari sisa, dan dari hati yang tak menyerah.
Meski terlihat sederhana, satu buah keset bisa menjadi simbol kemandirian. Dari proses memilah kain, memotong, menjahit, hingga memasarkan — semua dilakukan oleh tangan para ibu. Mereka bisa menjual keset dengan harga terjangkau namun tetap menghasilkan keuntungan, yang membantu menambah penghasilan keluarga tanpa meninggalkan peran domestik mereka.
Lebih dari keuntungan materi, program ini memberi mereka rasa percaya diri, kebanggaan, dan rasa memiliki.
Lebih dari Sekadar Kerajinan
Tangan Ibu lahir dari keprihatinan akan dua hal: limbah tekstil yang terus meningkat, dan minimnya ruang pemberdayaan untuk perempuan di tingkat akar rumput, terutama ibu rumah tangga, janda, dan perempuan yang kehilangan akses pada lapangan kerja formal.
Program ini mengajarkan mereka cara menyulap kain bekas menjadi keset kaki yang kuat, menarik, dan bernilai jual tinggi. Namun lebih dari itu, Tangan Ibu memberikan pelatihan soal:
- Manajemen keuangan rumah tangga
- Strategi penjualan sederhana
- Kerja sama kelompok dan kepemimpinan