Mohon tunggu...
Dona Riki Satriawan
Dona Riki Satriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pelajar yang ingin menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

1 Desember 2016   20:23 Diperbarui: 1 Desember 2016   20:29 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak dilahirkan memiliki potensi yang berbeda, mereka memiliki bakat dan kecerdasan yang berbeda. Sebagai orang tua kita tidak bisa menyamaratakan dan membadingkan anak satu dengan yang lainnya. Harus kita sadari bahwa setiap anak memiliki keterbatasan atau barangkali keistimewaan baik fisik dan psikisnya. Keterbatasan pada anak seringkali membuat kita kurang mengerti potensi yang dimiliki oleh mereka, keinginan kita terlalu berorientasi bahwa anak yang kitaharapkan adalah anak yang sempurna baik fisik maupun akademiknya. 

Selama ini yang berkembang di masyarakat jika orang tua memiliki anak dengan keterbatasan fisik, akademik atau psikisnya mereka justru merasa malu dengan masyarakat sehingga banyak di antara orang tua tersebut yang justru mengekang anaknya untuk berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya, padahal inilah yang semakin memperparah keadaan anak dan tidak berkembangnya potensi ana. Disamping itu ternyata masih banyak orang tua yang menurut ukuran mereka anak yang sempurna secara fisik dan psikis tidak berkenan anak mereka untuk bergaul dengan anak yang memiliki keterbatasan fisik dan psikis. 

Hal ini justru semakin membuat ruang lingkup pergaulan anak yang memiliki keterbatasan semakin sempit dan terbatas. Hal tersebut diatas akan berdampak bahwa anak yang memiliki keterbatasan fisik dan psikis akan dipandang sebelah mata oleh masyarakat, mereka dianggap tidak memiliki skill, kecerdasan dan potensi lainnya. Merekadianggap sebagai anak yang akan merepotkan masyarakat, anak yang masa depannya suram.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakter khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Di dalam POS Pendidikan Inklusif Departemen Pendidikan Nasional disebutkan bahwa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) terdiri atas anak yang mengalami hambatan permanen, temporer maupun hambatan dalam perkembangan. 

Ada bermacam-macam jenis anak dengan kebutuhan khusus, tetapi khusus untuk keperluan pendidikaninklusi, anak dengan kebutuhan khusus akan dikelompokkan sebagai berikut :

1. Tuna netra adalah anak yang mengalami gangguan penglihatan.

2. Tuna rungu adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran.

3. Tuna daksa adalah anak yang mengalami kelainan anggota tubuh atau gerak.

4. Berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa.

5. Tuna grahita adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh dibawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial.

6. Lamban Belajaradalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal tetapibelum termasuk tunagrahita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun