Pandemi Covid-19 sudah hampir lebih dari satu tahun melanda Indonesia. Naik turunnya kasus terinfeksi virus korona, tidak dapat kita pungkiri telah menciptakan kekahwatiran dikalangan masyarakat. Selain itu perubahan secara signifikan terjadi diberbagai sektor bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan.
Dalam upaya menekan jumlah penyebaran Covid-19 ini, sejak pertengahan Maret 2020 pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring di rumah masing-masing. Pelaksanaan pembelajaran daring yang terbilang mendadak, mengakibatkan dunia pendidikan menghadapi berbagai macam kendala saat proses pembelajaran daring dilakukan.
Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) turut berkontribusi dalam penanggulangan dampak pandemi Covid-19 ini. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), UPI menerjunkan mahasiswa untuk turut berperan dalam menghadapi permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Pada tahun sebelumnya, UPI juga melaksanakan program KKN Tematik dengan program yang serupa, yang lebih memfokuskan mahasiswa untuk mengedukasi masyarakat melakukan pencegahan Covid-19.
Pada tahun 2021 ini, dengan mengusung program berjudul “Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM)” UPI menerjukan mahasiswa untuk melaksanakan penanggulangan Covid-19 dimasyarakat pada bidang ekonomi dan pendidikan yang dilakukan secara daring pada tanggal 3 Juli-31 Juli 2021 di desa tempat tinggal masing-masing mahasiswa.
Salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yaitu Rika Sho’aibah melaksanakan KKN tematik yang berlokasi di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung. Dengan bimbingan Mirawati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Rika memilih program membangun desa di bidang pendidikan yang dilaksanakan di SDN Cijagra 1. Adapun program yang dilaksanakan yaitu memberikan penguatan pembelajaran daring kepada guru, pendampingan kepada siswa dan orangtua siswa, merancang media pembelajaran dan membantu administrasi guru/sekolah.
Adanya program ini diharapkan bisa menjadi solusi dan membantu guru, siswa, dan orangtua untuk menghadapi permasalahan yang dirasakan selama pembelajaran daring yang saat ini sedang dilaksanakan akibat dari adanya pandemi Covid-19. Kepala Sekolah SDN Cijagra 1 yaitu Dedeh Kuraesin, S.Pd.,M,M menuturkan bahwa guru-guru yang ada disekolah tersebut sebagian besar merupakan guru senior, sehingga sangat sulit dalam mengimbangi pembelajaran yang dilakukan secara daring ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dalam penggunaan teknologi.
Sehingga pelaksanaan pembelajarannyapun terbilang sangat sederhana dan seadannya yang memanfaatkan penggunaan grup WhatsApp, hanya dengan memfotokan materi dan tugas, kemudian siswa mengerjakan lalu mengumpulkannya dan selesai. Sedangkan menurut salah satu siswa kelas 5, yang diwawancarai secara pribadi melalui WhatsApp menuturkan bahwa mereka tidak memahami pembelajaran yang hanya mengerjakan tugas melalui foto.
Namun disisi lain, sarana penunjang pelaksanaan pembelajaran yang dimiliki oleh siswapun menjadi salah satu hambatan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran daring. Lebih lanjut Dedeh Kuraesin, S.Pd.,M.M selaku Kepala SDN Cijagra 1 menuturkan bahwa tidak semua siswa memiliki perangkat belajar seperti HP sendiri.
Sebagian besar orangtua siswa merupakan kalangan menengah kebawah, sehingga penggunaan handphone sebagai sarana pembelajaran secara daring saat ini digunakan bersama orangtua.
Maka dari itu peran orangtua sangatlah penting dalam mendampingi anak belajar selama dirumah. Komunikasi yang terjalin antara orangtua, guru dan sekolah menjadi salah satu cara yang efektif agar dapat menyukseskan pelaksanaan pembelajaran daring yang saat ini dilaksanakan, walaupun jarak antara guru dengan siswa berjauhan tetapi ada peran orangtua sebagai pendamping siswa dalam proses pembelajaran.
