Mohon tunggu...
Rika Khoerunisa
Rika Khoerunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nama saya Rika Khoerunisa. Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Saya lahir di Kuningan pada 16 Mei 2002. Saat ini saya berusia 19 Tahun. Saya sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Dengan mengambil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Saat ini saya sedang menjalankan kuliah semester 2.

Nim 2000005335 Mahasiswa Kelas 2G PGSD Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Esensi Pendidikan Masa Pandemi, Siapa yang Harus Disalahkan?

27 Juli 2021   16:36 Diperbarui: 27 Juli 2021   16:41 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran bagi setiap manusia untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih banyak tentang suatu objek tertentu dengan lebih spesifik. Pendidikan sangatlah penting untuk ditempuh sejak dini oleh para generasi muda, mengingat jika sumber daya manusia yang dihasilkan berkualitas maka akan memberikan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa juga menjadi tanggungjawab para generasi muda. Dengan sistem pendidikan yang berkualitas maka akan menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan kompeten dalam mempertahankan dan menjaga kemerdekaan bangsa.

Namun, dua tahun kebelakang ini, Pandemi Covid-19 yang datang dengan cepat dan tiba-tiba ini menyebar ke seluruh dunia dan membuat semua negara kaget. Tidak hanya sektor pendidikan yang menjadi sasaran dampak dari wabah virus ini. Berbagai sektor juga menjadi terhambat dengan adanya pandemi Covid-19 ini, seperti Sektor Industri, Perdagangan Barang dan Jasa. Bahkan sampai instansi pemerintahan merasakan dampak yang begitu meresahkan ini. Ditambah dengan berbagai aturan yang pro kontra terhadap masyarakatnya. Pandemi ini menyebabkan perubahan aktivitas di seluruh aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan menjadi salah satu aspek kehidupan yang merasakan dampak yang cukup besar dari adanya pamdemi covid-19 ini. Dimana kita harus turut berupaya memutus rantai penyebaran virus ini, sehingga aktivitas belajar-mengajar tidak dapat dilakukan secara tatap muka langsung, namun harus di lakukan secara pembelajaran daring (online learning).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 Pembelajaran dilaksanakan secara daring atau belajar dari rumah menggunakan sistem online. Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan secara online dengan menggunakan jaringan internet dan memanfaatkan teknologi digital yang sudah berkembang. Karena bagaimanapun kegiatan pembelajaran harus tetap berjalan, walaupun kegiatan pembelajaran tidak dapat di lakukan secara langsung di sekolah seperti biasanya, karena adanya pandemi covid-19 ini.

Esensi dari sebuah makna pendidikan dimasa pandemi sangat berpengaruh terhadap hasil proses pembelajaran anak. Khususnya pendidikan ditingkat Paud/TK/Maupun Sekolah Dasar/SD. Hal ini terbukti dengan ketidakefektifan proses pendidikan dengan proses daring, tidak menciptakan anak didik merasakan proses belajar yang sesungguhnya. Apalagi dengan sistem daring yang tidak lepas dari gawai atau Handphone, hal ini membuktikan bahwa esensi pendidikan hanya bertolak ukur pada sebuah gadget, akan tetapi bukan dari pola dan perilaku anak didik yang seharusnya mempelajari tentang tatakrama dan sopan santun. Pemerintah seharusnya bertanggung jawab dibalik aturan dan sistem yang dibuat ini, dimana keseharusan siswa memiliki gadget, sedangkan bagi mereka yang faktor ekonomi kelas bawah yang serba keterbatasan ini mereka anggap tidak terlalu penting untuk memilikinya. Ditambah dengan bagaimana caranya untuk membeli kuota atau memang pemerintah menyiapkan subsidi kuota hanya untuk proses pembelajaran dengan aplikasi tertentu.

Peranan Penting Orangtua

Orangtua atau Ibu adalah sosok sentral dalam sebuah keluarga. Mendidik anak adalah salah satu dari peranan ibu dalam sebuah keluarga, dan juga  yang memegang peranan penting dalam mendidik sikap dan perilaku anak. Dalam hal ini pada masa pandemi pembelajaran daring memaksa seorang ibu untuk mendampingi anak secara penuh dan menggantikan peran guru, terutama untuk jenjang pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar. Ibu akan menghadapi beberapa masalah dengan diberlakukannya pembelajaran online atau daring. Masalah pertama yang dihadapi seorang ibu jika pendidikan ibu tidak cukup untuk mengimbangi tuntutan materi pembelajaran anak maka sama saja dengan memaksa orang tua untuk masuk dan ikut serta dalam proses pendidikan anak. Dan mayoritas ibu pada tatanan desa yaitu SD, bahwa tingkat pendidikan seorang ibu berada pada mayoritas SD-sederajat, maka para ibu akan kesulitan memberikan tambahan penjelasan bagi anak terhadap materi pembelajaran yang disampaikan secara daring.

Akibatnya anak akan stres karena diajar oleh orang tua yang notabene bukan guru, ibu pun stres karena tidak mampu mengajarkan materi dengan baik. Pada akhirnya anak tidak mampu memahami materi dengan baik dan pendidikan anak tidak bisa maksimal. Masalah kedua terjadi jika ibu berstatus sebagai ibu bekerja. wanita berusia 15 tahun keatas yang bekerja dan sebagian diantaranya berstatus ibu. Jika ibu bekerja, maka ibu tidak bisa maksimal melakukan pendampingan anak belajar daring karena harus bisa membagi waktu antara bekerja dan mendampingi anak. Untuk itu ketidakefektifan proses daring menjadikan siswa dan orang tua merasa terbebani dan bukan menjadi solusi dari sebuah alat dan cara berpendidikan.

Dengan sistem pembelajaran daring ini siswa juga masih diharuskan tetap belajar di rumah dengan kegiatan pendidikan yang rasanya menjadi sedikit terabaikan. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap perkembangan belajar anak dalam memahami pelajaran. Sebelumnya, ketika kegiatan pendidikan dilakukan di sekolah, pendidikan dilakukan dengan pengawasan langsung dari guru. Kegiatan-kegiatan yang mendukung pendidikan juga bisa dilakukan langsung, secara intensif dan bisa diukur tingkat keberhasilannya. Sehingga perkembangan belajar anak dapat terlihat sudah sejauh mana berkembang dan memahami materi pelajaran yang ada. Akan tetapi, dengan menggunakan sistem pembelajaran daring ini guru tidak bisa secara langsung mengawasi perkembangan karakter siswa, pemahaman anak tentang pengetahuan tidak dapat guru ukur secara langsung sampai sejauh mana anak tersebut memahami pelajaran yang ada.

Disini orang tua lah yang sangat berperan penting dalam mengawasi perkembangan belajar anak di rumah. Namun, permasalahan saat ini tidak sedikit orang tua siswa tidak memahami pelajaran anaknya atau bingung bagaimana cara menjelaskan materi pelajaran kepada anaknya, hal yang mereka lakukan akhirnya membuka google. Dan tidak sedikit pula orang tua yang berusaha mengajarkan materi pelajaran pada anaknya justru akhirnya tidak sabar dan kesal karena sang anak yang sulit memahami apa yang mereka jelaskan. Tentu saja hal ini juga akan mempengaruhi mental anak tersebut dan perkembangan belajar sang anak. Bahkan saat pelaksanaan ujian seperti uts dan uas yang di selenggarakan secara online dengan mengisi gform, mungkin ada beberapa siswa yang ujiannya justru di kerjakan oleh orang tuanya atau kakaknya. Dan hal ini akan membuat anak tersebut menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab. Karena karakter dan kepribadian anak akan terbentuk dari kebiasaan yang sering ia lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun