Mohon tunggu...
Rifyan Hanan
Rifyan Hanan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Minimnya guru yang berkompeten saat ini

19 Oktober 2025   03:41 Diperbarui: 18 Oktober 2025   23:55 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Minimnya jumlah guru yang memenuhi kualifikasi yang memadai saat ini menjadi salah satu tantangan besar dalam dunia pendidikan, karena kualitas guru berperan penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh pendidik mencakup empat aspek, yaitu pedagogis, profesionalis, sosial, dan kepribadian. Namun, banyak pendidik yang masih terjebak pada cara pengajaran lama, kurang akrab dengan teknologi digital, dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan generasi Z dan Alpha yang dekat dengan teknologi. Situasi ini semakin diperparah oleh beberapa faktor, seperti proses perekrutan yang tidak cukup ketat, kurangnya pelatihan yang berlanjut, rendahnya motivasi pribadi untuk berkembang, dan kesejahteraan pendidik yang masih terbatas. Sehingga, proses pembelajaran menjadi kurang menarik, siswa kehilangan minat serta motivasi untuk belajar, dan jarak antara sistem pendidikan dan kebutuhan di dunia kerja semakin melebar.

Contoh seperti hal nya di sekolah SDN di lingkungan saya, pada saat guru kelas mulai banyak yang pensiun dan formasi ASN PPPK belum keluar ada beberapa orang yang daftar untuk menjadi guru kelas di SD tersebut, yang mendaftar bukanlah lulusan PGMI/PGSD tetapi dari jurusan manajemen yang pada hakikatnya tidak mempunyai kualifikasi mengajar, dan pada akhirnya saat kegiatan belajar mengajar situasi kelas tidak terarah dan terasa tidak hidup karena kurangnya profesionalitas dan kompetensi pendidikan dari pendidik tersebut.

Dalam psikologi pendidikan, keberhasilan pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh kurikulum dan materi, tetapi juga oleh interaksi guru dengan siswa, strategi pembelajaran yang digunakan, serta kemampuan guru memahami karakteristik perkembangan kognitif, afektif, dan sosial siswa. Dari perspektif psikologi pendidikan, kompetensi guru yang lemah dapat menurunkan self-efficacy siswa, menghambat pembentukan minat intrinsik, serta mengurangi efektivitas pembelajaran diferensial yang seharusnya menyesuaikan perbedaan individu. Oleh karena itu, solusi seperti pelatihan berbasis teknologi dan peningkatan kesejahteraan guru tidak hanya meningkatkan kualitas mengajar, tetapi juga berdampak pada iklim psikologis kelas yang lebih sehat, memotivasi siswa, dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun