Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk implementasi pendidikan dari bangku perkuliahan dengan cara memberikan pengalaman belajar praktis bagi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dengan masyarakat, serta kegiatan yang wajib dilaksanakan bagi mahasiswa Program Studi Gizi S1 Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman mengaplikasikan ilmu gizi olahraga dalam mengidentifikasi masalah gizi pada atlet dan olahragawan serta menyusun intervensi untuk pemecahan masalah gizi sesuai kebutuhan individu atlet dengan menerapkan kaidah-kaidah ilmiah yang berdasarkan pada fakta (evidence based).
Mahasiswa Gizi Universitas Negeri Semarang pada tim yang beranggotakan 5 orang ini yaitu Sifa Alicia Salsabila, Rifqoh Muflihah Baehaki, Aulia Rahmah Mulyadi, Vina Najma Choirullah, dan Yustina Pratiwi, melaksanakan kegiatan PKL Gizi Olahraga di Akademi Panahan Astabrata, Semarang.
Akademi Panahan Astabrata merupakan tempat pelatihan cabang olahraga panahan yang berlokasi di Jalan Kauman, Palebon, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Klub panahan ini tidak hanya melatih atlet yang siap berkompetisi namun juga terbuka untuk umum bagi siapa saja yang ingin rekreasi sambil melatih konsentrasi, dengan jumlah 6 pelatih yang bersertifikat.
Pelaksanaan PKL ini berlangsung kurang lebih 3 minggu terhitung dari tanggal 30 April 2024 hingga tanggal 17 Mei 2024. Sasaran karakteristik atlet yang dinaungi adalah atlet panahan dengan rentang usia 6 – 30 tahun mulai dari atlet pemula yang berusia dini sampai pemenang perlombaan panahan tingkat nasional. Bertanggung jawab kepada 10 atlet dengan masing-masing mahasiswa melakukan pendampingan asuhan gizi pada 2 atlet panahan.
Pengelolaan gizi yang baik sangat dibutuhkan oleh seorang atlet. Pengaturan gizi olahraga akan berdampak pada penampilan olahraga dan latihan yang baik. Tubuh membutuhkan sumber energi yang berasal dari makanan kemudian diolah tubuh. Energi yang dibutuhkan oleh seorang atlet tentu lebih besar dari energi yang dibutuhkan oleh orang biasa. Selain karena aktivitas atlet yang lebih berat dan padat, zat gizi juga dibutuhkan dalam masa pemulihan setelah atlet menjalani aktivitas olahraga yang cukup berat.
“Sebelum kalian kesini, di Astabrata belum pernah kedatangan mahasiswa dari Prodi Gizi, hanya mahasiswa jurusan olahraga dari universitas lain yang juga penelitian disini. Dan sejauh ini, dari pelatih sendiri hanya pernah menyarankan atlet tentang makanan yang baik secara umum saat mendekati kompetisi saja, karena ranah kami kurang terkait pemenuhan gizi yang lebih tepat bagaimana. Adanya teman-teman disini diharapkan bisa membantu atlet, orang tua maupun pelatihnya dengan memberikan gambaran yang baik mengenai kebutuhan gizi atlet disini”, jawab Ahmad Fauzan Ilfat S. Sos. (Manajer klub panahan Astabrata) ketika wawancara pertama mengenai analisis situasi tempat.
Dalam kegiatan PKL Gizi Olahraga ini, mahasiswa ditugaskan untuk mendampingi dan mengedukasi atlet mengenai kebutuhan gizi. Mulai dari survey lokasi PKL, mengumpulkan data assessment seperti pengukuran antropometri dan riwayat kebiasaan makan, hingga akhirnya menegakkan diagnosis dan memberikan dukungan intervensi dan monitoring evaluasi.
