Mohon tunggu...
Rifqi Nabil
Rifqi Nabil Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA FISIP UHAMKA

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pola Tidur yang Tidak Teratur Menimbulkan Insomnia?

27 Januari 2021   16:47 Diperbarui: 27 Januari 2021   16:58 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh : Muhammad Rifqi Nabil

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang.Setiap orang memerlukan tidur yang cukup untuk dapat melakukan kegiatan secara optimal di kemudian hari. Tidur juga suatu proses yang sangat penting bagi manusia itu sendiri, karena dalam tidur terjadi proses pemulihan. Dalam proses ini bermanfaat untuk mengembalikan kondisi tubuh dimana tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. Proses pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat mengalami kelelahan dan penurunan konsentrasi.

Pola tidur tidak baik yang disebabkan karena terlalu sering begadang dapat berpengaruh terhadap aktivitas seharihari seperti, menurunkan daya tahan tubuh, produktivitas menurun, kurangnya konsentrasi, serta emosi tidak stabil. Tapi hal tersebut dapat diatasi dengan mengurangi aktivitas malam di luar rumah, kurangi penggunaan gadget minimal 1 jam sebelum tidur, olahraga teratur 3-4 kali dalam seminggu minimal 30 menit, hindari minuman berkafein dan merokok.

Insomnia adalah gejala yang dialami oleh orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif. Kesulitan tidur dapatdialami oleh semua lapisan masyarakat baik kaya, miskin, 2 berpendidikan tinggi dan rendah,gangguan tidur juga dialami oleh anak-anak, orang tua, orang dewasa maupun para lanjut usia. Penderita insomnia mengalami ngantuk yang berlebih pada siang hari dan kuantitas dan kualitas tidurnya tidak cukup. Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang mengalami kesulitan untuk memulai tidur, sering terbangun pada malam hari ataupun di tengah-tengah saat tidur. Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali (Japardi, 2002).

Insomnia dapat menjadi primer atau sekunder. Insomnia primer terjadi saat tidak terdapat Faktor lain yang menjadi penyebab kondisi tersebut. Sementara insomnia sekunder terjadi Disebabkan oleh atau bersamaan dengan penyakit lainnya.Insomnia dapat bersifat sementara, Berlangsung selama kurang dari satu minggu; akut, berlangsung selama kurang dari satu bulan dan Biasanya disebabkan oleh stres; atau kronis, berlangsung selama lebih dari satu bulan.Beberapa faktor psikologis dan lingkungan turut berperan dalam timbulnya gejala Insomnia.Berada di bawah tekanan yang sangat besar, seperti kematian salah seorang anggota Keluarga atau menjadi pengangguran, dapat berujung pada kondisi ini.Kondisi lainnya, seperti asma Bronkial, penyakit asam lambung (acid reflux), dan sindrom rasa sakit kronis menghasilkan rasa Ketidaknyamanan fisik yang bertahan, juga dapat menjadi penyebab utama insomnia.Gaya hidup Anda juga dapat menjadi salah satu penyebab, seperti seorang pekerja malam Dan orang yang sering bepergian dan mengalami jet lag. Gangguan sekitar, seperti suara yang Berlebihan atau suhu yang berubah-ubah, atau metode pengobatan tertentu, seperti steroid, juga Dapat berujung pada gangguan tidur.Insomnia kronis juga dapat terjadi karena sebab-sebab Psikologis, seperti stres kronis, kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun