Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Azzaky
Muhammad Rifqi Azzaky Mohon Tunggu... Mahasiswa

43225010037- S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercubuana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu Prof.Dr, Apollo, M.SI.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif

16 Oktober 2025   01:52 Diperbarui: 17 Oktober 2025   07:42 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleksi Singkat

Dari pengalaman tersebut, saya belajar bahwa berpikir positif dan rasional bukan hanya membuat hati lebih damai, tetapi juga membantu kita terhindar dari konflik yang tidak perlu. Seperti yang dikatakan Marcus Aurelius, "The best revenge is to be unlike your enemy" ( balas dendam terbaik adalah tidak menjadi seperti orang yang berbuat buruk kepada kita).

Modul PPT Prof Apollo 2025
Modul PPT Prof Apollo 2025

Marcus Aurelius (Mengajarkan Ketenangan Batin Melalui Penerimaan Dan Berpikir Positif Terhadap Hal-hal Yang Tak Dapat Diubah)

1. Metode Conversio

Conversio adalah proses perubahan batin untuk berbalik ke dalam diri sendiri, merenung dengan akal sehat, dan menemukan ketenangan di tengah kesulitan hidup. Marcus Aurelius mengajarkan bahwa manusia tidak bisa mengendalikan peristiwa atau orang lain, tetapi dapat mengendalikan cara berpikir dan meresponsnya. Conversio bukan sikap pasrah, melainkan transformasi batin agar tetap rasional dan tenang. Dengan membedakan hal yang bisa dan tidak bisa dikendalikan, seseorang belajar fokus pada tindakan, sikap, dan keputusan sendiri. Kedamaian sejati, menurut ajaran ini, berasal dari pikiran yang terlatih untuk menerima dan bertindak dengan bijaksana, bukan dari keadaan luar.

Modul PPT Prof Apollo 2025
Modul PPT Prof Apollo 2025

 Conversio Dalam Konteks Filsafat Stoikisme

Dalam Stoikisme, Conversio bukan sekadar "berbalik arah", tetapi perjalanan batin menuju kedewasaan pikiran. Marcus Aurelius mengajarkan bahwa manusia sering bereaksi spontan terhadap dunia luar , marah, kecewa, atau gelisah , namun melalui Conversio, kita belajar mengalihkan fokus dari luar ke dalam, dari emosi menuju kebijaksanaan.

Ia meyakini bahwa kebahagiaan sejati bergantung pada cara kita memandang peristiwa, bukan pada peristiwanya sendiri. Dalam Meditations, Aurelius menulis bahwa penderitaan muncul dari penilaian kita, dan kita memiliki kuasa untuk mengubahnya kapan saja. Inilah inti Conversio: kita tak dapat mengendalikan dunia, tetapi dapat mengendalikan pikiran kita. Perubahan sejati bermula dari kesadaran dalam diri.

Penerapam Conversio di Kehidupan Sehari-hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun