Mohon tunggu...
Rifqah FathiAmani
Rifqah FathiAmani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS HASANUDDIN

Mahasiswa ilmu gizi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Obesitas pada Remaja di Masa Pandemi Covid-19

25 Mei 2022   19:52 Diperbarui: 25 Mei 2022   20:20 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat ini, Covid-19 sudah berangsur menurun akan tetapi kegiatan atau aktivitas masyarakat masih dibatasi sesuai dengan aturan pemerintah mengenai pembatasan sosial dalam rangka percepatan penanganan Covid-19. Begitupun juga dengan beberapa sekolah yang dilaksanakan secara daring atau online, hal tersebut dapat membuat aktivitas remaja cenderung banyak dilakukan di rumah. 

Sehingga remaja yang melakukan aktivitas fisik ringan memilki risiko obesitas 0,4 kali lebih besar dibanding dengan remaja yang melakukan aktivitas fisik sedang ataupun berat. 

Dikarenakan pembakaran kalori yang terjadi tidak maksimal dan sebagian besarnya akan tersimpan sebagai lemak di tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan.

Aktivitas fisik merupakan pergerakan oleh anggota tubuh yang bisa menghasilkan tenaga, yang dapat membantu dalam pemeliharaan fisik serta kualitas gaya hidup yang sehat. Di usia remaja sangat diperlukan melakukan aktivitas fisik karena usia remaja merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan. 

Menurut WHO (2013) dapat diketahui bahwa aktivitas fisik pada remaja atau anak usia sekolah umumnya memiliki kegiatan aktivitas fisik sedang, kegiatan yang biasa dilakukan adalah belajar dan kegiatan lainnya disekitar rumah. 

Selain belajar di rumah, beberapa remaja tetap melakukan aktivitas fisik seperti olahraga di rumah maupun di sekitar tempat tinggalnya. Aktivitas fisik yang dilakukan dengan teratur sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama di masa pandemi covid-19 ini, aktivitas fisik juga menyebabkan terjadinya proses pembakaran energi sehingga dengan sering melakukan aktivitas maka semakin banyak pula energi yang dikeluarkan. 

Menurut Kemenkes RI (2018) rutin melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan kaki, membersihkan rumah dan berolahraga yang dilakukan secara baik, benar, teratur dan terukur dapat mencegah terjadinya obesitas.

Di masa pandemi ini, massa tubuh yang berlebih cenderung dapat membuat seseorang malas untuk melakukan aktivitas fisik dan lebih memilih untuk istirahat, duduk, tidur, dan kebiasaan untuk mengonsumsi makanan cepat saji sehingga dapat membawa implikasi negatif terhadap obesitas . 

Penurunan aktivitas fisik pada remaja dapat menimbulkan dampak yang negatif seperti mudah kelelahan ketika melakukan aktivitas fisik kedepannya, sehingga mudah mengalamai dehidrasi karena tubuh tidak terbiasa dengan kelelahan.

 Ketika seseorang melakukan setiap aktivitas tentunya membutuhkan energi seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Aktivitas satu dengan yang lain berbeda dalam proses metabolisme tetapi sumber energi yang diperlukan sama. 

Remaja yang beraktivitas rendah dengan asupan makan berlebih berisiko terjadinya peningkatan pada berat badan terutama di masa pandemi sekarang ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun