Mohon tunggu...
Rifqah Fakhirah
Rifqah Fakhirah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadi orang penting itu baik, tetapi lebih penting menjadi orang baik

Jangan pernah katakan bahwa aku mempunyai masalah yang besar, tetapi katakan pada masalah tersebut bahwa aku mempunyai Allah yang maha besar dan maha segalanya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nahwu di Kalangan Minilenial

14 Desember 2019   21:05 Diperbarui: 15 Desember 2019   15:01 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Metode Sorogan
Sistem  pengajaran  dilaksanakan  dengan  jalan  santri  atau  murid yang biasanya pandai membacakan sebuah kitab kepada ustadz atau guru dihadapan beliau. Pengajaran dengan sistem ini biasanya diselenggarakan  pada  ruang  tertentu  di  mana  di  situ  tersedia  tempat duduk seorang ustadz atau guru, kemudian di depannya terdapat bangku pendek untuk meletakkan kitab bagi santri yang menghadap. Sedangkan yang  lainnya mempersiapkan  diri  menunggu  giliran  untuk  dipanggil. Adapun pelaksanaannya dapat digambarkan sebagai berikut.
a). Murid atau santri berkumpul di tempat pengajian sesuai dengan waktu yang ditentukan dengan masing-masing membawa kitab yang akan dikaji.

b). Seorang  murid  atau  santri  yang  mendapatkan  giliran  menghadap langsung  secara  tatap  muka  kepada  gurunya  atau  ustadznya.  Ia membuka bagian  yang  akan  dikaji  dan  meletakkannya  di  atas  mejayang telah tersedia di depan beliau.

c). Guru  atau  ustadz  membacakan  teks  dalam  kitab  itu,  baik  sambil melihat  maupun  hafalan  dan  kemudian  memberikan  artinya  dengan menggunakan  bahasa  melayu  atau  bahasa  daerahnya  yang  sesuai dengan santri atau muridnya.

d). Guru  atau  ustadz  mendengarkan  apa  yang  dibaca    oleh muridnya sambil mengoreksi mana yang salah.
Adapun  metode  ini  termasuk  metode  pengajaran  yang  sangat bermakna,  karena  santri  akan  merasakan  hubungan  yang  khusus  ketika berlangsung kegiatan pembacaan kitab oleh muridnya dihadapan beliau. Murid   tidak   saja   senantiasa   dapat   dibimbing   dan  diarahkan   cara pembacaanya,  tetapi juga dapat  dievaluasi  dan  diketahui perkembangan kemampuannya    sehingga    guru    dapat    memberi    bimbingan    penuh kejiwaan dan mamberikan tekanan pengajaran kepada muridnya tertentu atas  dasar  observasi  langsung  terhadap  tingkat  kemampuan  dasar  dan kapasitas mereka.
Akan tetapi metode ini juga dapat mengukur tingkat pemahama terhadap kitab nahwu shorof seperti halnya sudah dijelaskan di kitab Ta'lim al-Muta'allim yang berbunyi :

 ،وينبغي لطالب العلم أن يعدّ و يقدّر لنفسه تقديرا فى التّكرار 
     فإنّه لا يستقرّ قلبه حتّى يبلخ ذلك المبلغ 
Artinya: hendaknya  yang  lebih  efisien  dan  efektif,  adalah  supaya menghafal   pelajaran   dan mengukur   kekuatan   diri   bagi   mengulang pelajaran  itu,  karena  hal  yang  sedemikian  tiada  hati  seorang  dapat mantap sehingga sampai pada titik tujuan.
Adapun  dampak  negatif  dan  positif  dari  metode sorogan adalah sebagai berkut:
a. Dampak positifnya
1). Santri  lebih mudah  untuk  berdialog  dengan  gurunya  sehingga dalam   dialog   tersebut   akan   menimbulkan   keakraban   dengan gurunya.
2). Guru   dapat  memberikan   bimbingan  penuh  kejiwaan  sehingga dapat    memberikan    tekanan    pengajaran    kepada    santri-santri tertentu   atas    dasar    observasi    langsung    terhadap    tingkat kemampuan dasar dan kapasitas mereka.
3). Guru dapat memantau perkembangan kemampuan santri.  

b. Dampak negatifnya
1). Membutuhkan  waktu  yang  sangat lama  yang  berarti pemborosan, kurang efektif dan efisien.
2). Belum   adanya   intruksi   antara   gurudengan   murid   sehingga pembelajaran akan terkesan pasif.

2. Metode Bandongan
Metode   ini   juga   disebut   dengan   metode wetonan. Adapun pengertiannya  adalah  metode  penyampaian  secara  ceramah  kepada  para jama'ah  di  mana  para  santri  duduk  di  sekelilinkyai  atau  ustadz berbentuk halaqah, kemudian kyai itu menerangkan suatu kitab dan para santri  menyimak  kitab-kitab  mereka  serta  menulis  arti  kata  di  bawah deretan teks (memberi makna gundul).

Adapun dalam penterjemahannya      ustadz   atau   guru   dapat   menggunakan   berbagai bahasa  yang  menjadi  bahasa  utama  para  santri  misalnya menggunakan bahasa   Jawa,   Sunda   atau   bahasa   Indonesia.   Sebelum   dilakukan pengajaran     dengan    menggunakan     metode     ini     seorang     ustadz mempersiapkan  terlebih  dahulu  apa-apa  yang  diperlukan  yakni sebagai berikut :

a). Memiliki  gambaran  mengenai  tingkat  kempuan  para  santri  guna menyesuaikan dengan bahasa dan penjelasan yang akan disampaikan.

b). Merumuskan  tujuan  yang  akan  dicapai  dari  pemilihan  kitab  tersebut dan tujuan pada setiap kali pertemuan.

c). Menetapkan  waktu  yang  diperlukan  untuk  pembacaan  dan  penjelasan, waktu yang diperlukan untuk memberi kesempatan kepada para santri untuk bertanya, dan waktu yang diperlukan evaluasi pada setiap kali pertemuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun